Nilai Budaya yang ada dalam novel Gugur Bunga Keraton

KLIKANGGARAN -- Jika menyebutkan novel 'Gugur Bunga Kedaton' pasti otak kita akan berpikir ini adalah tentang kerajaan Majapahit Dan Kerajaan Demak. Ya, mungkin begitu yg terlintas dalam pikiran kita.

Jika persoalan mengenai kerajaan Majapahit Dan Kerajaan Demak pasti sudah familiar ya di sebagian masyarakat. Nah dalam novel Gugur Bunga Kedaton ini Wahyu H.R. memperkenalkan beberapa unsur antropologi dari segi budaya yang kompleks kepada penikmat novelnya.

Berikut nilai budaya yang ada dalam novel Gugur Bunga Kedaton:

1. Nilai Budaya Hubungan Manusia Dengan Tuhan
Wahyu H.R. melalui novel Gugur Bunga Kedaton memperkenalkan keagamaan seorang muslim untuk menyadarkan hamba kepada sang maha penciptanya meliputi: nilai ketawakalan.ketaqwaan.bersyukur.dan keridhaan

Kita hendak menyembah Allah Swt dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah Swt karena hanya kepada Allah Swt lah tujuan manusia untuk hidup.

2. Nilai Budaya Hubungan Manusia Dengan Manusia.

Selain hubungan manusia dengan tuhan Wahyu H.R. mengenalkan hubungan manusia dengan manusia hal tersebut terjadi dalam novel Gugur Bunga Kedaton seperti musyawarah, gotong royong, keselarasan atau keseimbangan dan solidaritas.

3. Nilai Hubungan Manusia Dengan Orang Lain
Selain kedua nilai budaya diatas Wahyu H.R. juga mengenalkan suatu nilai budaya yaitu hubungan manusia dengan manusia lain.

Perlu diketahui nilai budaya hubungan manusia dengan manusia lain disebut dengan muamalah. Dalam arti luas muamalah adalah aturan aturan atau hukum Allah Swt yg mengatur manusia kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial.

Namun lebih dari itu Wahyu H.R. menjelaskan dalam novelnya bahwa dapat juga dilakukan dengan cara yang lain.

Salah satu contohnya adalah: kasih sayang kesetiaan patuh terhadap orang tua dan bijaksana dalam menanggapi hal apapun.

Nah itulah nilai budaya Majapahit dan Demak yg diperkenalkan oleh Wahyu H.R. melalui novelnya yang berjudul Gugur Bunga Kedaton

Dalam novel tersebut Wahyu H.R. mengungkapkan bahwa novel tersebut mengandung unsur unsur antropologi nilai nilai budaya didalam novel Gugur Bunga Kedaton.***