Tanda berpakaian serba hitam ini terdapat dalam kutipan:
“Ratu kalinyamat meninggalkan makan, menuruni tangga tanah, ketika sepucuk pisau kecil disambitkan ke arahnya. Ratu kalinyamat berkelit dan menangkap si penyerang gelap. seorang pemuda berpakaian serba hitam. Kepalanya berikat bunga kecubung.”
Tanda berpakaian serba hitam ini menandatakan suatu rasa profesionalisme, formalitas, keseriusan, dan tanggung jawab.
Dalam cerpen ini kita tahu bagaimana system tanda-tanda dalam Inrepretant terdapat dalam hal-hal yang kita tak duga yang memiliki arti mendalam.
Cerpen ini juga kaya akan nasihat, dan Pelajaran yang bis akita dapatkan dalam menghadapi suatu hal, terutama soal keberanian sang Ratu kalinyamat seorang yang berani gagah dalam berbagai rintangan.
Artikel ini ditulis oleh Eli Safitri (Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang)
DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.
Artikel Terkait
Eksplorasi Emosional dalam "172 Day" oleh Nadzira Shafa: Perspektif Ferdinand de Saussure
Ketika Aku dan Kamu Menjadi "Kita": Perjalanan Mencari Pemahaman di Tengah Perbedaan Karya Ayu Rosi
Dekonstruksi Pasung Jiwa: Perempuan dan Feminisme dalam 'Pasung Jiwa' Karya Okky Madasari
Kekurangan Pengamat OPT, Dinas Pertanian Luwu Utara Bentuk Satgas POPT
Tindak dan Tutur Kata Memengaruhi Keistimewaan Cerita pada Novel 'Hujan di Bulan Juni' karya Sapardi Djoko Darmono