Tindak tutur ekspresif mengkritik ini digunakan oleh Pingkan agar Sarwono berusaha memahami maksudnya.
Tindak dan Tutur kata yang ada di dalam novel sangat berpengaruh dalam isi cerita, tanpa adanya penilaian ekspresif melalui tindak tutur novel yang disajikan akan terasa hambar dan juga tidak bernyawa.
Namun, dengan kemampuan menulisnya Sapardi Djoko Darmono mampu membuat novel Hujan di Bulan Juni yang dapat menyentuh hati pembacanya, sehingga Namanya pun tak lekang oleh waktu mengingat bermacam karyanya.
Artikel ini ditulis oleh Nurkhania, Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.
Artikel Terkait
Mengungkap Tanda-Tanda Semiotika dalam Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" Karya Tere Liye dengan Teori Ferdinand de Saussure
Lebih Dekat dengan Budaya Jawa ketika Membaca 'Novel KKN di Desa Penari'
Eksplorasi Emosional dalam "172 Day" oleh Nadzira Shafa: Perspektif Ferdinand de Saussure
Ketika Aku dan Kamu Menjadi "Kita": Perjalanan Mencari Pemahaman di Tengah Perbedaan Karya Ayu Rosi
Dekonstruksi Pasung Jiwa: Perempuan dan Feminisme dalam 'Pasung Jiwa' Karya Okky Madasari