Kesimpulannya, Sri Asih bukan sekadar film hiburan, melainkan sebuah statement kuat tentang kemampuan industri film Indonesia untuk menghasilkan karya berkualitas tinggi dengan pesan yang mendalam.
Film ini berhasil melampaui stereotip superhero dengan menggali kompleksitas karakter perempuan, mengangkat isu-isu sosial yang relevan, dan membangkitkan kebanggaan akan kekayaan budaya Indonesia.
Sebagai bagian dari gelombang baru sinema Indonesia, Sri Asih menjadi bukti nyata bahwa cerita lokal dapat memiliki daya tarik universal. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton untuk merefleksikan nilai-nilai kepahlawanan, kekuatan perempuan, dan identitas budaya dalam konteks modern.
Dengan demikian, Sri Asih tidak hanya memperkaya khazanah film superhero global, tetapi juga membuka jalan bagi representasi yang lebih beragam dan inklusif dalam industri perfilman.
Artikel ini ditulis oleh Riska Rihadatul Aisy, Mahasiswa Sastra INdonesia, Universitas Pamulang
DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.
Artikel Terkait
Pendaftaran Masamba Run Berhadiah Total Rp43 Juta Resmi Dibuka, Kadisporapar: Silakan Daftar!
Tragis! Jerman Tersingkir di Kandang Sendiri Berkat Gol Telat Spanyol di Pengujung Tambahan Waktu
Mengungkap Kehidupan Mafia dalam Novel Mafia Insyaf karya Zeze: Sebuah Kajian Ekpresif
Peran Budaya dan Sosial dalam Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A. Navis
Menyelami Samudra Emosi: Analisis Ekspresif Novel "Rindu" Karya Tere Liye