KLIKANGGARAN -- Novel sering diadaptasi menjadi sebuah film. Demikian juga film Hati Suhita yang rilis tahun 2023 lalu.
Hati Suhita adalah film drama yang disutradarai oleh Archie Hekagery dan diadaptasi dari novel berjudul sama karya Khilma Anis.
Film Hati Suhita dibintangi oleh Nadya Arina, Omar Daniel, dan Anggika Bölsterli.
Hati Suhita berkisah tentang cinta segitiga. Kisah cinta segitiga ini berawal dari perjodohan yang direncanakan oleh kedua orang tua Alina Suhita (Nadya Arina) dan Gus Biru (Omar Daniel).
Namun, sejak menikah Gus Biru tidak sekali pun menyentuh Suhita karena Gus Biru sudah mempunyai kekasih pujaan yang bernama Rengganis (Anggika Bölsterli) sehingga ia terpaksa menerima perjodohan untuk menenangkan hati orangtuanya.
Film ini berlatar belakang budaya Jawa dengan menyoroti perjodohan remaja di pesantren.
Tradisi budaya yang diperlihatkan dalam film tidak hanya ditunjukan melalui perjodohan saja, namun adanya ornamen yang mengandung unsur budaya Jawa.
Tokoh-tokoh dalam film ini menggunakan bahasa Jawa dalam dalam dialog dengan dialek lokal yang sangat kental. Tetapi, justru di situlah kekuatannya sebab memberikan nuansa autentik.
Film ini juga menampilkan ungkapan-ungkapan budaya khas Jawa dan karya sastra tradisional seperti tembang atau puisi Jawa.
Adanya pendopo dan keraton yang disorot dalam film ini, pendopo yang melambangkan sebagai keterbukaan dan keramahtamahan dalam budaya Jawa. Dan keraton sebagai peninggalan sejarah yang memiliki unsur budaya dan spiritual.
Spiritual yang terjadi pada film ini, pada saat Suhita mengunjungi keraton untuk mencari petunjuk dan nasihat dari para leluhur untuk menyelesaikan masalah pernikahannya.
Artikel ini ditulis oleh Novi Yanti Wulandari (Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang)
DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.
Artikel Terkait
Konflik Internal dalam novel 'Sang Penandai' Karya Tere Liye: Telaah Psikoanalisis Sigmund Freud
Technofeudalism: Makhluk Seperti Apa Itu?
Melampaui Realita: Kritik Terhadap Kearifan dalam "Cerpen Interaksi Manusia dengan Alam"
Contoh Resensi Novel remaja: Soca Sobhita, Sang Penulis Cilik Buku Aku, Meps, dan Beps
Analisis Nilai Antropologi dalam Novel 'Negeri 5 Menara' karya Ahmad Fuadi: Aspek Kehidupan Sosial, Budaya, dan Agama di Pesantren