Melihat Sifat Lain Tuhan dalam Cerpen 'Robohnya Surau Kami' Karya A.A. Navis

photo author
- Kamis, 21 Desember 2023 | 07:38 WIB
Ilustrasi (podstorid)
Ilustrasi (podstorid)


KLIKANGGARAN ---Salah satu cerpen yang menjadi masterpiece-nya A.A. Navis adalah "Robohnya Surau Kami". Cerpen ini tidak diragukan lagi memiliki kekuatan sehingga hingga sekarang sering menjadi pembahasan dan pembicaraan.

Dalam cerpen "Robohnya Surau Kami", kita diperkenalkan dengan sifat lain Tuhan dan diajak untuk mempertanyakan keberadaan Tuhan dalam kehidupan kita.

Cerpen "Robohnya Surau Kami" ini berfokus pada mengisahkan tentang kakek garis, kakek penjaga surau atau mushola, yang ingin terus-menerus beribadah kepada Tuhan.

Si Kakek mengorbankan hidupnya untuk terus beribadah dan tinggal di sebuah surau agar semakin dekat dirinya dengan Tuhan. Tetapi, ternyata Tuhan tidak selalu memberi nilai A+ bagi yang beribadah, demikian cerita Ajosidi kepada si kakek.

Cerpen "Robohnya Surau Kami" ini mengajarkan kita jika ibadah saja tidak cukup untuk menaklukan hati Tuhan, untuk itu kita harus menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Pekerjaan yang dilakukanpun kelak akan diminta pertanggung jawaban di akhirat, maka dari itu mengapa Tuhan selalu bertanya amalan apa yang diperbuat di dunia

Cerpen ini menceritakan tentang seorang kakek garin yang sangat taat untuk beribadah karena ketekunanya bersiasat ingin masuk surga, tetapi akhirnya mati bunuh diri karena sindiran seorang pembual bahwa hidup demikian tidak diridhoi Allah jika tidak disertai amal kemasyarakatan.

Melalui kisah-kisah karakternya, novel ini menyentuh isu-isu toleransi dan keadilan sosial di masyarakat. Perjuangan karakter mencerminkan realitas sosial pada masanya.

Cerpen ini juga mencerminkan realitas ketidaksetaraan gender dengan cara yang khas pada masanya, memberikan pandangan terhadap peran perempuan dalam masyarakat tradisional.

Cerita menyoroti peran pendidikan dalam mengubah pemikiran dan membuka mata terhadap perubahan sosial. Karakter-karakter mungkin menghadapi tantangan untuk memahami dan menerima perubahan tersebut.***

[Penulis: Selvi Lestari, Mahasiswa Universitas Pamulang]

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X