Pramoedya Ananta Toer dan Cerita Sosial: Midah Simanis Bergigi Emas

photo author
- Sabtu, 16 Desember 2023 | 21:21 WIB
Novel Midah Simanis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer (Lentara Dipantara)
Novel Midah Simanis Bergigi Emas karya Pramoedya Ananta Toer (Lentara Dipantara)

KLIKANGGARAN --Pramoedya Ananta Toer kerap kali menceritakan masalah sosial dalam novelnya. kali ini Klikers akan membagikan masalah sosial dalam novel Midah, Simanis Bergigi Emas.

Pramoedya Ananta Toer dalam Novel Midah, Simanis Bergigi Emas ini menceritakan bagaimana tokoh utama (sentral) mampu bertahan dengan tantangan yang ia hadapi semasa mudanya, ia bertahan melewati rintangan demi rintangan semasa hidupnya.

Penulis menuangkan keseluruhan isi cerita kedalam suatu hakikat bahwa manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lain.

Keseluruhan cerita mampu membuat kita berpikir secara kritis dilihat pada cerita awal ketika midah yang saat itu berusia muda nekat untuk menyerahkan seluruh hidupnya di jalanan.

Baca Juga: MENYEDIHKAN, Tidak ada Wakil Indonesia di Partai Final BWF World Tour Finals 2023, Lebih Buruk dari Tahun 2022, Target PBSI Tak Tercapai

Disana ia bertarung dengan rasa keingintahuannya yang begitu mendalam untuk menjadi seorang yang mandiri yang tidak membutuhkan siapapun ataupun orang tuanya sendiri.

Pada akhirnya Midah sebagai mahluk sosial berserah pada kenyataan, bahwasanya tidak ada orang yang lebih perduli dengannya melainkan orang tuanya sendiri dan keluarga.

Penulis mengingatkan kita bagaimana Midah tidak mampu menghilangkan hakikat yang melekat dalam suatu tatanan kecil dalam organisasi atau kemasyarakatan, yaitu bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa lepas satu sama lain.

Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Diduga Saling Sindir Lewat Caption, Sinyal Pisah Makin Kuat?

Kisah Midah mengingatkan kita bahwa kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari interaksi dan hubungan dengan orang lain. Meskipun mencari kemandirian adalah perjuangan yang sah, keberadaan dalam jaringan sosial dan kebersamaan tetap menjadi aspek yang tak terhindarkan dalam kehidupan manusia.

Penulis: Muhammad Rizki Darmawan, Mahasiswa Universitas Pamulang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X