Diberhentikan Paksa, Gus Yahya Melawan: Tolak Mundur, Singgung Kewenangan Syuriyah hingga Klarifikasi Isu Zionisme

photo author
- Kamis, 27 November 2025 | 07:35 WIB
Menyoroti pernyataan Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya usai dirinya didesak mundur dari jabatannya.  ((Instagram.com/@yahyacholilstaquf))
Menyoroti pernyataan Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya usai dirinya didesak mundur dari jabatannya. ((Instagram.com/@yahyacholilstaquf))


“Rapat harian Syuriyah itu tidak bisa memberhentikan siapapun, tidak ada wewenang untuk memberhentikan siapapun. Nggak ada wewenangnya,” ucapnya.
“Menghentikan fungsionaris lembaga saja enggak bisa, apalagi Ketua Umum,” imbuhnya.

Menurutnya, rapat tersebut bahkan tidak membuka ruang klarifikasi sebelum memutuskan sanksi.
“Kemudian langsung menetapkan keputusan yang berupa hukuman, ini jelas tidak dapat diterima,” tuturnya.

Baca Juga: IKN Jadi Ibu Kota Politik pada 2028, Basuki Pastikan 1.700–4.100 ASN Mulai Pindah 2025 dan Investor Tunggu Kepastian

Respons atas Tuduhan Terkait Zionisme

Beberapa hari sebelumnya, Gus Yahya juga menanggapi isu keterkaitannya dengan Zionis Israel sebagaimana tercantum dalam risalah rapat. Ia menyebut isu itu hanya pengulangan dari cerita lama yang sudah pernah ia jelaskan.


“Saya itu tahun 2018 sudah pernah pergi ke Israel, saya bertemu Netanyahu (Perdana Menteri Israel), Presiden Israel,” jelasnya di Surabaya, Sabtu, 23 November 2025.
“Saya bertemu juga dengan berbagai elemen di sana di dalam berbagai forum tahun 2018,” lanjutnya.

Bantah Dukung Israel, Tegaskan Belanya kepada Palestina

Gus Yahya menyatakan kisah lawatan ke Yerusalem pernah ia buka secara transparan ketika mengikuti Muktamar 2021.

Baca Juga: Dokter Tifa Klaim Pemeriksaan Tidak Fair: Ungkap Tekanan Kompetensi hingga Desakan Ihwal Ijazah Jokowi ke Penyidik


“Pada tahun 2021 Muktamar (NU), cabang-cabang dan PWNU milih saya. Mereka sudah tahu saya sudah pernah ke Israel, saya bertemu Netanyahu, mereka memilih saya,” ungkapnya.

Ia menegaskan, kunjungannya pada 2018 justru untuk menyampaikan dukungan penuh terhadap Palestina.


“Oh saya terang-terangan dan tegas di berbagai forum di Yerusalem bahkan di depan Netanyahu bahwa saya datang ke sini demi Palestina,” ucapnya.
“Itu saya nyatakan di semua kesempatan dan saya nggak akan pernah berhenti dengan posisi itu apapun yang terjadi,” tegasnya.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X