Ia menilai komposisi yang demikian memberi kesan bahwa reformasi belum dilakukan secara penuh.
Baca Juga: Kepala UPT Pariwisata Luwu Utara Tekankan Kedisiplinan Pegawai sebagai Fondasi Utama Dalam Bekerja
“Kondisi ini jadi kayak ada reformasi setengah hati,” lanjutnya.
Isu Intervensi Terkait Audiensi Soal Ijazah Jokowi
Sri Radjasa juga menyinggung dugaan intervensi petinggi Polri dalam peristiwa audiensi mengenai isu ijazah Presiden Jokowi yang digelar di STIK-PTIK pada 19 November 2025.
Audiensi itu menjadi sorotan karena aksi walk out Roy Suryo dan sejumlah tokoh lain.
“Awalnya, Refly menghendaki pertemuan itu satu-satu, dengan Pak Jimly, Pak Mahfud, dan dengan Pak Yusril. Tadinya, kita mau mengadakan pertemuan terpisah,” ujarnya.
Namun rencana itu berubah setelah Refly Harun menerima undangan dari Ahmad Dofiri. Sri Radjasa menilai pemilihan lokasi di PTIK menimbulkan ketimpangan.
“Di situ (PTIK) saya pikir juga tidak fair karena di situ kelihatan sekali ada intervensi para petinggi Polri yang ada di tim reformasi kepada Jimly untuk tidak menghadirkan Roy Suryo cs dengan alasan sebagai tersangka,” tegasnya.
“Ini ada tekanan, terutama di situ ada Tito, Sigit juga ada. Jadi, semacam ada kekhawatiran,” tandas Sri Radjasa.**
Artikel Terkait
Komite Reformasi Polri Resmi Dibentuk Presiden Prabowo, Bekerja 6 Bulan dan Disebut Libatkan Masyarakat Sipil dalam Perumusannya
Apa Kabarnya Komisi Reformasi Polri? Inilah Penjelasan Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra
Kapolri Masuk Tim Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo, Jimly Pastikan Sinergi dengan Versi Internal Polri
Komisi Reformasi Polri Bakal Tambah Satu Anggota Perempuan, Jimly Pastikan Usulan Langsung dari Presiden Prabowo
Komisi Reformasi Polri Ungkap Tumpukan Masalah: Intervensi Politik–Bisnis hingga Krisis Kepercayaan Publik
Mantan Wakapolri Soroti Perkap Era Tito: Desak Komisi Reformasi Polri Benahi Kepastian Hukum dan Tata Aturan Penyidikan