Moskow Memperingatkan Barat Bahwa Akan terjadi 'Tragedi Global' Apabila Ukraina Terus Dipasok Senjata

- Minggu, 22 Januari 2023 | 20:37 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tidak akan menghadiri KTT G20 di Bali, 15-16 November 2022 pekan depan. (Instagram @vladimir.putin_official)
Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tidak akan menghadiri KTT G20 di Bali, 15-16 November 2022 pekan depan. (Instagram @vladimir.putin_official)

KLIKANGGARAN -- Vyacheslav Volodin, Ketua Duma Negara memperingatkan Barat bahwa sebuah "tragedi global" bisa terjadi pada umat manusia jika Barat terus memasok senjata ke Ukraina.

Vyacheslav Volodin, Ketua Duma Negara, juga menyarankan agar Moskow membalas dengan senjata yang lebih kuat, jika wilayahnya terancam.

Pernyataan Volodin muncul beberapa hari setelah pertemuan di pangkalan udara Ramstein, Jerman, dimana negara-negara Barat berjanji untuk terus mendukung Ukraina.

Lansir Rusia Today. pada hari Minggu, Volodin menggunakan Telegram untuk menunjukkan bahwa jika senjata yang disediakan oleh AS dan sesama negara anggota NATO digunakan untuk "menyerang kota-kota sipil dan berusaha merebut wilayah kami, seperti yang mereka ancam," Moskow akan merespons dengan "senjata yang lebih kuat."

Anggota parlemen Rusia itu kemudian berpendapat bahwa para pejabat Barat harus menyadari tanggung jawab mereka untuk mencegah skenario semacam itu.

"Dengan mempertimbangkan keunggulan teknologi persenjataan Rusia, para politisi asing yang membuat keputusan semacam itu harus memahami bahwa hal ini dapat menjadi tragedi global yang akan menghancurkan negara mereka," Volodin memperingatkan.

Kepemimpinan Ukraina bersikeras untuk mendapatkan kembali kendali atas semua wilayah yang berada di dalam perbatasan negara yang ditetapkan setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Kiev mengatakan bahwa mereka siap untuk merebut kembali wilayah-wilayah tersebut dengan paksa jika Moskow menolak untuk melepaskannya.

Krimea menjadi bagian dari Rusia setelah referendum pada tahun 2014, sementara empat wilayah lainnya menyusul tahun lalu.

Pada hari Rabu, New York Times, mengutip beberapa pejabat anonim AS, melaporkan bahwa pemerintahan Biden sekarang lebih cenderung mempertimbangkan untuk memberikan Ukraina kemampuan menyerang yang diperlukan untuk mencapai target di Krimea.

Tepat sebelum pertemuan Ramstein pada tanggal 20 Januari, AS mengumumkan paket bantuan pertahanan baru untuk Ukraina senilai $2,5 miliar.

Bantuan tersebut mencakup, antara lain, Kendaraan Tempur Infanteri Bradley, pengangkut personel lapis baja Stryker, kendaraan yang terlindung dari penyergapan ranjau, Humvee, serta 20.000 butir peluru artileri biasa dan 600 peluru 155 mm yang dipandu dengan presisi.

Selain itu, Washington berjanji untuk memasok lebih banyak rudal ke Kiev untuk sistem roket peluncur ganda HIMARS M142 dan MLRS M270.

Awal bulan ini, Inggris mengkonfirmasi rencana untuk menyediakan sejumlah tank tempur utama Challenger 2 kepada Ukraina. Namun, sekutu Barat gagal mendapatkan kesepakatan dari Jerman untuk mengirim tank Leopard 2 ke Kiev.

Halaman:

Editor: Insan Purnama

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X