KLIKANGGARAN – Keputusan Pemerintahan Taliban Afganistan melarang perempuan untuk kuliah di universitas menuai kecaman dunia internasional.
Menteri pendidikan tinggi di pemerintahan Taliban Afganistan, Nida Mohammad Nadim pada Kamis (22/12/2022) waktu Kabul memberikan alasan tentang pelarangan perempuan untuk kuliah di universitas atau perguruan tinggi.
Menurut Menteri pendidikan tinggi di pemerintahan Taliban Afganistan, Nida Mohammad Nadim, larangan terhadap perempuan untuk kuliah di universitas atau perguruan tinggi dikeluarkan untuk mencegah pencampuran antara laki-laki dan perempuan di universitas.
Selain itu, Pemerintahan Taliban Afganistan khawatir jika perempuan diizinkan kuliah di perguruan tinggi atau universitas, mereka tidak ada mematuhi tata cara berpakaian yang harus mengenakan jilbab.
Selain itu soal jilbab, menurut Nida Mohammad Nadim, pelarangan perempuan untuk berkuliah di universitas karena beberapa mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi melanggar prinsip-prinsip Islam.
"Kami mengatakan kepada perempuan untuk memiliki jilbab yang tepat tetapi mereka tidak melakukannya dan mereka mengenakan gaun seperti mereka akan pergi ke pesta pernikahan," kata Nida Mohammad Nadim.
“Anak-anak perempuan belajar pertanian dan teknik, tapi ini tidak sesuai dengan budaya Afghanistan. Anak perempuan harus belajar, tetapi tidak di bidang yang bertentangan dengan Islam dan kehormatan Afghanistan,” tambahnya.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi Afganistan seperti dilaporkan APNews.com, Menteri pendidikan tinggi di pemerintahan Taliban Afganistan, Nida Mohammad Nadim, menolak kecaman dunia internasional, termasuk dari negara-negara yang pendudukanya mayoritas muslim seperti Arab Saudi, Turki dan Qatar.
Dalam wawancara tersebut Nadim mengatakan bahwa orang asing harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan.
Baca Juga: Rizky Billar Mengasihani Dirinya Sendiri Sambil Gendong Lesti Kejora dan Anaknya
Sebelumnya pada hari Kamis (22/12/2022), menteri luar negeri dari kelompok negara G-7 mendesak Taliban untuk mencabut larangan bagi perempuan berkuliah di perguruan tiunggi.
Para menteri negara G-7 memperingatkan bahwa pelarangan perempuan untuk berkuliah di universitas bisa masuk kategori “penganiayaan gender dan dapat menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Artikel Terkait
Taliban Memberlakukan 11 Aturan Baru terkait Konten Media di Afghanistan, Pasti Media Barat Menentangnya
Taliban Penggal Kepala Pemain Voli Junior Bagian dari Tim Nasional Wanita Afghanistan
Para Atlet Sepak Bola dan Bola Basket Wanita Afganistan Dievakuasi ke Luar Negeri setelah Taliban Berkuasa
Tentara dan Mata-mata Afghanistan yang Dilatih AS Bergabung dengan Teroris ISIS untuk Melawan Taliban
Gempa Mengguncang Afganistan, Jumlah Korban Meninggal Sedikitnya 1.000 Orang