Taliban Memberlakukan 11 Aturan Baru terkait Konten Media di Afghanistan, Pasti Media Barat Menentangnya

photo author
- Minggu, 26 September 2021 | 19:26 WIB
Pengumuman kabinet Taliban yang akan memerintah Afganistan (Twitter/@abdullahhamim5)
Pengumuman kabinet Taliban yang akan memerintah Afganistan (Twitter/@abdullahhamim5)

Klikanggaran.com-- Taliban telah memperkenalkan '11 aturan' terhadap organisasi berita.

Keputusan Taliban itu diambil untuk memberikan embargo pada penerbitan konten yang bertentangan dengan Islam atau menghina kepribadian nasional.

Banyak yang menilai bahwa aturan Taliban tersebut sebagai upaya menekan kebebasan media di Afghanistan.

Laporan The New York Times menyebutkan bahwa Taliban juga telah meminta para jurnalis untuk menulis atau menampilkan item berita berkoordinasi dengan kantor media pemerintah.

Baca Juga: 'Pelajaran bagi Penculik': Taliban Gantung 4 Mayat dari Crane di Alun-alun Utama Kota Afghanistan

Steven Butler, seorang anggota senior dari organisasi kebebasan pers yang berbasis di AS mengatakan: "Wartawan sangat ketakutan."

Dia menambahkan, "Organisasi tersebut telah menerima ratusan email dari wartawan [Afghanistan] yang meminta bantuan."

Laporan tersebut menyebutkan bahwa sejak runtuhnya pemerintah Afghanistan, lebih dari 150 media di Afghanistan telah ditutup setelah gagal menjalankan fungsi sehari-hari.

Awal bulan ini, Taliban juga menindak wartawan yang meliput demonstrasi menentang 'pemerintah baru'.

Baca Juga: Wacana Luhut Usul PeduliLindungi Alat Pembayaran Digital Jadi Sorotan Banyak Pihak

Sejak Taliban mengambil alih, ada perubahan konten yang ditayangkan di saluran TV swasta.

Buletin berita kritis, debat politik, hiburan, pertunjukan musik, dan drama asing telah diganti dengan program yang disesuaikan dengan pemerintahan Taliban.

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) juga telah meminta Taliban untuk segera menghentikan penahanan jurnalis di Afghanistan dan membiarkan media beroperasi secara bebas dan tanpa rasa takut akan pembalasan.

Baca Juga: Publik Paling Percaya pada TNI, lalu Presiden. Publik Tidak Percaya pada? Siapa?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Indiatoday

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X