Itu karena tingkat pencemaran yang sangat tinggi, mulai dari lahan pertanian sampai ke sungai sebagai sumber air. Tak heran jika banyak rumah sakit kewalahan menerima pasien yang cuci darah karena gagal ginjal. Menurut para ahli, penyakit ginjal disebabkan antara lain faktor makanan dan minuman.
Dengan kata lain, pertanian organik adalah solusi pertanian berkelanjutan. Sebab, pertanian organik terbukti mampu meminimalkan perubahan iklim global. Emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emission) pada pertanian organik lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional. Tanaman organik lebih ramah lingkungan. Tanpa penggunaan bahan-bahan kimia, proses menanam tanaman organik tidak akan mencemari tanah, air, dan juga udara.
"Itulah yang melandasi saya berani mengatakan, bahwa para petani organik dalah pahlawan kemanusiaan. Berkat bapak-ibu sekalian, bisa menyelamatkan anak bangsa sekaligus menyelamatkan lingkungan,” ujar Doni disusul tepuk tangan hadirin.
Ia lalu mengutip program pemerintah tentang Indonesia Emas 2045. Tanpa usaha keras semua lini, motto tadi akan berubah menjadi “Indonesia Cemas”. “Sebab, keberhasilan kita mencetak SDM yang unggul dan berkualitas, antara lain karena sumbangan asupan makanan dan minuman yang bebas logam berat. Dengan kata lain, kalau lingkungan kita rusak, jangan harap kita mendapatkan prestasi Indonesia Emas tahun 2045.
Ekonomis dan Ekologis
Doni mengajak Maporina menjaga lingkungan. Karenanya, selain menanam tanaman yang bernilai ekonomis, juga menanam tanaman yang memiliki nilai ekologis. “Kita semua harus bergandengan tangan menyelamatkan lingkungan ekosistem kita. Bagaimana mendapatkan manfaat ekonomi tanpa merusak ekosistem,” tegas Doni.
Kepada pengurus Maporina yang hadir fisik di PPAD maupun anggota dan pengurus wilayah Maporina yang mengikuti acara secara virtual, Doni minta agar mengasah keterampilan di bidang lingkungan. Contohnya, bagaimana memanfaatkan limbah sampah untuk dijadikan pupuk organik. “Jangan tergantung dari pupuk yang harus dibeli,” kata Doni yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Kita Jaga Alam.** (Laporan Egy dan Roso)
Artikel Terkait
Bedah Buku Karya Eggy Massadiah: Menguak Sisi Rahasia dan Jenaka Doni Monardo
Kisah Letjen Pur Doni Monardo, Pangkostrad Maruli dan Ketua Kadin Arsjad: Kolaborasi Sumur Bor di Pulau Timor
Mengapa Komut MIND ID, Doni Monardo Minta BUMN Tambang Transparan Kelola CSR, Apakah ada Masalah?
Bupati Luwu Utara Dorong Pemuda Jadi Petani Milenial
252 Rumah Tangga Petani di Luwu Utara Dilatih Cara Kelola Keuangan