Kiev telah mengklaim bahwa Rusia adalah orang yang menargetkan pabrik tersebut dalam dugaan plot untuk mendiskreditkan Ukraina saat menempatkan pasukannya di fasilitas tersebut.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa situasi di pabrik itu terkendali dan bahwa "belum ada bahaya langsung" terhadap keselamatannya.
Pada saat yang sama, dia menyebut laporan yang diterima agensinya dari Rusia dan Ukraina “bertentangan” dan mendesak kedua belah pihak untuk memberikan akses IAEA ke fasilitas itu “sesegera mungkin.”
“Saya meminta kedua belah pihak bekerja sama … dan mengizinkan misi IAEA untuk dilanjutkan,” katanya. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan agar setiap kegiatan militer di sekitar pabrik dihentikan saat Dewan Keamanan mengadakan pertemuannya.
Sebelumnya, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Ivan Nechaev mengatakan bahwa Moskow mendukung inspeksi IAEA terhadap pabrik Zaporozhye.
“Fasilitas itu tidak boleh digunakan sebagai bagian dari operasi militer apa pun. Sebaliknya, kesepakatan mendesak diperlukan pada tingkat teknis tentang batas demiliterisasi yang aman untuk memastikan keamanan daerah itu,” kata Sekjen PBB dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Ngeri! Persatuan Dukun Se- Indonesia Laporkan Pesulap Merah ke Polres Metro Jakarta Selatan
China juga mendesak semua "pihak yang berkepentingan" untuk duduk di meja perundingan dan "menemukan solusi" untuk masalah ini. Sementara itu, AS telah menempatkan semua tanggung jawab tepat pada Rusia.
AS di bawah sekretaris untuk pengendalian senjata dan urusan keamanan internasional, Bonnie Jenkins, berpendapat bahwa Rusia menciptakan semua risiko yang sekarang terkait dengan pabrik dengan menyerang Ukraina dan menuntut Moskow menarik pasukannya. Pada saat yang sama, dia juga mendukung seruan Guterres untuk zona demiliterisasi.
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahsa Inggris RT.com dengan judul "World on the brink of nuclear catastrophe – Moscow".
Artikel Terkait
Marlboro Umumkan Penghentian Operasional di Rusia
Rusia Mengeklaim Hancurkan HIMARS, Ukraina: HOAKS Tuh!
Kesepakatan Bijian-Bijian Ditandatangani Rusia, Ukraina, dan Turki di Istanbul
Moskow: Pernyataan Kanselir Jerman tentang Kemampuan Rusia Memasok Gas Bertolak Belakang dengan Fakta Lapangan
Ukraina Meminta Gas kepada AS secara Gratis padahal Harga Gas AS di Eropa Lebih Mahal dari Rusia
Gazprom Rusia Peringatkan bahwa Perusahaan Itu Tidak Bisa Menerima Turbin Utama
Diplomasi Turki dan Rusia Membuat Para Pemimpin Eropa Ketar-Ketir
Ngeri! Gara-gara Perang Rusia dengan Ukraina, Harga Mi Instan di Indonesia Bakal Naik