Ngeri! Gara-gara Perang Rusia dengan Ukraina, Harga Mi Instan di Indonesia Bakal Naik

photo author
- Rabu, 10 Agustus 2022 | 12:57 WIB
Ngeri! Gara-gara Perang Rusia dengan Ukraina, Harga Mi Instan di Indonesia Bakal Naik (Dok. Dodi)
Ngeri! Gara-gara Perang Rusia dengan Ukraina, Harga Mi Instan di Indonesia Bakal Naik (Dok. Dodi)

KLIKANGGARAN -- Konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina yang belum mereda memicu kenaikan harga gandum sebagai bahan baku utama pembuatan mi instan, hingga memungkinkan harga produk tersebut akan naik di pasaran.

Dalam keterangannya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa dampak konflik antara Rusia dengan Ukraina tersebut akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

Adanya ketergantungan Impor komoditas gandum dari Ukraina akan menyeret kenaikan harga pokok mi instan di Indonesia.

Baca Juga: Profil Agatha Christie, Penulis Novel Detektif yang Trending di Twitter karena Kasus Kematian Brigadir J

Sang Menteri Pertanian kabinet Jokowi, Syahrul Yasin Limpo. Menerangkan bahwa ada sekitar 180 juta ton gandum di negara Ukraina yang tersendat dari negara tersebut.

"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya tiga kali lipat," ungkap Syahrul Yasin Limpo dikutip klikanggaran.com dari YouTube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, 8 Agustus 2022.

Yasin Limpo pun menyampaikan permohonan maafnya atas informasi yang disampaikannya tersebut yang dinilai ekstrem.

Baca Juga: Sebut Motif Penembakan Brigadir Yoshua Sensitif dan Untuk Dewasa, Mahfud MD Berikan Cluenya, Apa itu?

"Maafkan saya, saya bicara ektrem saja ini," aku sang menteri.

Menurut Yasin Limpo mengatakan bahwa ketersediaan gandum sebenarnya mencukupi, namun demikian karena konflik global menjadikan adanya masalah pada rantai pasok hingga mengakibatkan harga gandum melonjak.

"Ada gandumnya tetapi harganya akan mahak banget, sementara kita impor terus ini," ucap Limpo.

Baca Juga: Ferdy Sambo Tembak Tembok, Polisi: Seolah-olah Terjadi Tembak Menembak!

Lebih lanjut sang Menteri Pertanian tersebutpun mengimbau masyarakat khususnya petani untuk dapat terus menguatkan produktivitas pertanian, hal tersebut perlu dilakukan agar keadaan tidak bertambah parah.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X