Sebelumnya pada hari Jumat, Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa empat peluncur HIMARS tambahan, 580 drone bunuh diri dan ribuan butir amunisi artileri akan dikirim ke Ukraina sebagai bagian dari paket “bantuan keamanan” senilai $270 juta.
Seorang pejabat AS, yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim, bersikeras bahwa tidak ada peluncur HIMARS yang dikirim ke Ukraina yang dihancurkan. Sementara itu, pemerintah di Kiev menuduh Moskow menyebarkan "informasi yang salah" yang diperhitungkan untuk mencegah Barat mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
“Rusia berusaha menghentikan pasokan senjata dari Barat dan mengintimidasi sekutu Ukraina dengan kekuatan fiksi angkatan bersenjata Rusia,” Sergey Leshchenko, ajudan kepala staf Presiden Vladimir Zelensky, Andrei Yermak, mengatakan kepada wartawan.
Washington telah mengirim total 16 peluncur HIMARS beroda ke Kiev, dengan London menyediakan tiga atau lebih kendaraan artileri roket pelacak yang mampu meluncurkan amunisi yang sama.
HIMARS datang dengan proyektil GLMRS jarak menengah yang dipandu satelit, yang diklaim Ukraina telah digunakan dengan efek besar terhadap fasilitas penyimpanan amunisi dan objek infrastruktur.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina telah kehilangan lebih dari 760 sistem peluncuran roket ganda (MLRS) dan lebih dari 3.100 artileri sejak awal permusuhan pada Februari.***
Artikel Terkait
Turki Tahan Kapal Kargo Berbendera Rusia yang Membawa Gandum
Ukraina Tuduh AFP Terbius Propaganda Rusia!
Menteri Pertahanan Rusia: Senjata Kiriman Barat untuk Ukraina, malahan Dijual di Pasar Gelap
Menteri Luar Negeri Rusia, Sempat Kebingungan Diteriaki di G20 Bali
Di Momen Idul Adha, Presiden Vladimir Putin Apresiasi Peran Umat Muslim Rusia, Inilah Ungkapannya
Bukan Sinetron, Presiden Rusia Vladimir Putin Ngaku Tidak Senang Kekasihnya Hamil Putranya, Kok Bisa?
Bellingcat dan Dua Organisasi Lainnya Terancam Tidak Beroperasi di Rusia
Rusia Memperpanjang Daftar Negara yang Bermusuhan dengan Memasukkan lima Negara Lagi, Mana Sajakah?