Pasukan Keamanan Sri Langka Menggerebek Camp yang Dijadikan Markas Para Pengunjuk Rasa

photo author
- Jumat, 22 Juli 2022 | 20:36 WIB
Seorang pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan ketika tentara tiba untuk mengusir demonstran dari lokasi kamp oposisi di luar Sekretariat Presiden di Kolombo, Sri Lanka, 22 Juli 2022 (AP / Rafiq Maqbool)
Seorang pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan ketika tentara tiba untuk mengusir demonstran dari lokasi kamp oposisi di luar Sekretariat Presiden di Kolombo, Sri Lanka, 22 Juli 2022 (AP / Rafiq Maqbool)

KLIKANGGARAN -- Pasukan keamanan Sri Lanka melakukan penggerebekan sebuah kamp protes anti-pemerintah di luar kantor kepresidenan di Kolombo pada hari Jumat, lansir Russia Today.

Penggerebekan itu terjadi di tengah krisis politik selama berbulan-bulan yang dipicu oleh krisis keuangan.

Menurut polisi, penggerebekan itu menyebabkan sembilan penangkapan, dua dari mereka yang ditahan terluka.

"Sebuah operasi gabungan yang melibatkan pasukan khusus militer, polisi dan pasukan khusus diluncurkan pada dini hari untuk memulihkan sekretariat presiden dari para pengunjuk rasa karena mereka tidak memiliki hak hukum untuk menahannya," kata juru bicara polisi Nalin Thalduwa kepada kantor berita Reuters, sebagaimana dikutip Russia Today.

Baca Juga: Dear YouTuber, Menkumham Yasonna Laoly Ngasih Kabar Baik, Ini Katanya!

Para pengunjuk rasa mengklaim bahwa setidaknya 50 orang terluka, termasuk beberapa wartawan.

Mereka juga mengatakan bahwa mereka berencana untuk menyerahkan kantor kepresidenan secara damai, sebuah niat yang menurut polisi tidak mereka ketahui.

Para demonstran menuduh pihak berwenang melakukan tindakan keras. "Mereka memukuli kami dengan sangat kejam," kata seorang aktivis kepada Reuters.

"Tuan Wickremesinghe tidak tahu apa itu demokrasi," tambahnya.

Baca Juga: Misi Bersama, Jangan Ada Pekerja Anak di Perkebunan Kakao

Rekaman media dari tempat kejadian tampak menunjukkan tentara dengan perlengkapan anti huru hara, bersenjatakan senapan, berbaris menuju kamp, ​​yang dikenal sebagai Gota Go Gama, yang telah ada sejak April.

Nama kamp tersebut jelas merujuk pada Gotabaya Rajapaksa, mantan presiden Sri Lanka, dan menyerukan pengunduran dirinya.

Langkah itu dilakukan setelah Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai presiden pada Kamis setelah pendahulunya meninggalkan negara itu dan mengundurkan diri.

Baca Juga: Tentang Penangkapan Nikita Mirzani, Fitri Salhuteru Sentil Pak Polisi, Apa Katanya?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X