KLIKANGGARAN--Perusahaan energi utama Rusia Gazprom mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah memompa lebih banyak gas ke China melalui pipa Power of Siberia dari yang direncanakan.
Ekspor gas tersebut merupakan bagian dari kontrak antara Gazprom dan China National Petroleum Corporation (CNPC), menurut laporan perusahaan pada hasil kuartal pertama, sebagaimana dikutip oleh RT.com.
“Gazprom terus memasok gas sesuai dengan permintaan konsumen sesuai dengan kewajiban kontrak,” kata Gazprom pada hari Jumat di Telegram.
“Pasokan gas ke China tumbuh melalui pipa gas Power of Siberia di bawah kontrak jangka panjang bilateral antara Gazprom dan CNPC,” tambahnya.
Pipa lintas batas sepanjang 3.000 km (1.864 mil) memulai pengiriman resmi gas alam Rusia ke China pada 2019.
Kapasitas rute timur adalah 61 miliar meter kubik gas per tahun, termasuk 38 miliar meter kubik untuk ekspor.
Kesepakatan pasokan gas melalui pipa dicapai pada 2014, dengan Gazprom dan CNPC menandatangani kontrak 30 tahun.
Ini adalah kesepakatan terbesar Gazprom dan Power of Siberia adalah pipa gas alam pertama antara Rusia dan China.
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang di RT.com dengan judul "Russia ramps up gas supply to China".
Artikel Terkait
Diminta Warga Sidak ke Lapangan Soal Gas 3 Kg, Begini Kata Pertamina
Jerman Menangguhkan Proses Sertifikasi Nord Stream 2 hingga Harga Gas Merangkak Naik
Jerman Terlalu Bergantung pada Impor Minyak dan Gas Rusia
Putin Ambil Kebijakan Pembelian Gas Rusia dengan Mata Uang Rubel
Rubel Meroket setelah Putin Wajibkan Pembelian Gas Rusia dengan Rubel untuk Negara Barat Tertentu
Presiden Prancis: Barat Tidak Mungkin Bayar Gas Rusia Memakai Rubel