Bantu Korban Gempa, Kantor Kemenag Pasaman Barat Diubah Jadi Pos Pengungsian, Singgung Kesalehan Sosial

- Senin, 28 Februari 2022 | 09:29 WIB
Korban gempa Pasaman ditampung di Pos Pengungsian Kantor Kemenag Pasaman Barat (Kemenag.go.id)
Korban gempa Pasaman ditampung di Pos Pengungsian Kantor Kemenag Pasaman Barat (Kemenag.go.id)

KLIKANGGARAN – 136 orang korban gempa di Pasaman Sumatera Barat sampai Senin (28/2/2022) masih mengungungsi di Kamp Pengungsian yang berada di Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Sumatara Barat.

Para pengungsi yang menjadi korban gempa yang terjadi pada 25 Februari 2022 lalu itu berasalah dari Negari Kajai Kecamatan Talamau Pasaman Barat.

Untuk membantu para korban gempa yang menimbulkan kerusakan cukup parah tersebut, Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat telah diubah menjadi Kamp atau Posko Pengungsian untuk menjadi tempat tinggal sementara para korban gempa.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat M. Nur menjelaskan, difungsikannya Kantor Kemenag sebagai kamp pengungsian berawal dari keprihatinan para ASN Kemenag melihat korban bencana yang menumpang tidur di teras dan aula.

Baca Juga: Inilah Syarat Karantina 3 Hari bagi WNI/WNA dari Luar Negeri yang Berlaku Mulai 1 Maret 2022

Hal itu sebagai bentuk perujudan dari kesalehan sosial, dan sejalan dengan visi Kemenag untuk mewujudkan masyarakat yang saleh dan moderat.

"Mari kita tunjukkan kesalahen sosial kita saat terjadi musibah ini. Kita bantu saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa ini. Kita berikan pencerahan rohani agar tetap sabar menerima setiap ujian ini," papar M.Nur.

M.Nur menjelaskan, kondisi 136 pengungsi yang ditampung di Kemenag Pasaman Barat cukup baik. Namun mereka masih membutuhkan bantuan sembako, obat-obatan, dan selimut.

Baca Juga: Peristiwa Isra Mikraj Dalam Penjelasan Ahli Teori Fisika, Terdapat 3 kunci Asra, Abdi dan Layl, Apa Maksudnya?

"Saat ini untuk biaya di kamp pengungsian kami dapatkan dari sumbangan sukarela para ASN, majelis taklim dan donatur lain yang tidak mengikat," terang M.Nur.

Meskipun secara fisik kondisinya baik, menurut M. Nur, para pengungsi masih trauma karena gempa telah merusak tempat tinggalnya.

Baca Juga: Pertandingan Tinju HSS Vicky Prasetyo Menang Melawan Aldi Taher, Warganet: Pacman Ketar-ketir Lihat Gladiator!

Selain itu mereka juga merasa khawatir terjadinya galodo (aliran sungai disertai dengan sedimen) jika turun hujan, sehingga para korban lebih memilih tinggal di pengungsian.**

 

Halaman:

Editor: Muslikhin

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X