KLIKANGGARAN - Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, menyoroti sikap Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
Yusri mengatakan, Arya Sinulingga terkesan lancang telah mengingatkan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, agar tidak merasa menjadi direktur utama.
"Karena pernyatan Arya Sinulingga itu adalah sikap salah kaprah alias gagal paham. Malah seolah mencoba mengaburkan yang sudah jelas di bawah matahari," ungkap Yusri pada media, Medan, Selasa, 30 November 2021.
Yusri menganjurkan agar Arya Sinulingga membaca terlebih dulu Undang-Undang BUMN, baru bicara ke media.
Baca Juga: Terbukti Korupsi, Ketua KTNA Musi Rawas Dituntut 5 Tahun Penjara
"Selain itu dia hanya sebagai Staf Khusus Menteri BUMN, sehingga bukan kapasitas dia mengomentari sikap Ahok selaku Komut Pertamina yang memang harus menjaga proses bisnis di Pertamina, agar menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance (GCG)," ungkap Yusri.
"Arya harusnya baca dulu walau mungkin gak paham bunyi pasal 31 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang tugas seorang Komisaris BUMN. Yakni mengawasi direksi dalam menjalankan kepengurusan persero, serta memberikan nasehat kepada direksi," lanjut Yusri.
Menurut Yusri, dari hasil pengawasannya, Ahok selaku komisaris memang berhak dan sudah sepatutnya bicara atau bahkan melaporkan kepada publik atau penegak hukum jika mencurigai adanya praktek-pratek yang merugikan Pertamina.
"Bukankah Pertamina itu BUMN yang berarti milik negara dan merupakan perusahaan dari dan untuk kepentingan sebesar-besarnya rakyat Indonesia?" tukas Yusri.
Baca Juga: Drakor Pinocchio: Satu Menggonggong Diikuti Sekampung Akan Menjadi Bumerang
Tak hanya itu, Yusri juga mengungkapkan, publik menangkap bahwa Arya Sinulingga terkesan bicara menyerang Ahok. Menurut Yusri, ini diduga atas pesanan orang yang terganggu atas komentar Ahok baru-baru ini.
Ahok dalam akun Youtube "Panggil Saya BTP" baru-baru ini menyatakan dengan tegas ketidaksetujuannya atas rencana BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) akan mengakuisi perusahan mobil listrik di Jerman, Street Scooter.
Ahok menyatakan kepada Direksi PT Pertamina Power Indonesia sebagai pemegang saham 25% IBC, supaya berhati-hati dalam membeli perusahaan untuk bisnis baru dengan menggunakan dana yang cukup besar.
"Anda mengarang atau memberikan future vuluasi dasarnya apa? Ini barang baru loh, harus hati-hati," kata Ahok dalam akun Youtube itu.
Artikel Terkait
Peringatan Keras Ahok Terhadap Kontraktor Kilang RDMP Balikpapan, CERI: Penegak Hukum Seyogyanya Ambil Sikap
Ahok Bersikap Tegas, Netizen: Enak Mana Pak, Ngurus Pertamina atau Jakarta?
Ditanya Netizen Soal Tugasnya di Pertamina, Ahok: Reputasi di Atas Harta Kekayaan
Pernyataan Keras Ahok Soal RDMP Balikpapan, Ekonom: Penegak Hukum Diminta Serius Perhatikan
Menyusul Pernyataan Keras Ahok, CBA: Segera Gelar Penyelidikan Mega Proyek RDMP Balikpapan
Putra Ahok Vs Selebgram Ayu Thalia, Siapa yang Akan Jadi Tersangka?
Gubernur Anies Baswedan Dipanggil Ahok! Apa Pasal?
Dua Kali Si Jago Merah Amuk Tangki Kilang Pertamina RU IV Cilacap, Ini Tanggapan Ahok
Geram! Ahok: Banyak Oknum Direksi BUMN Seolah-olah Takut Padahal Dia Juga Maling