Tabloid Inggris Mendukung Aktifnya Unit Arteleri AS di Jerman dengan Rudal Hipersonik Mampu Menjangkau Moskow

photo author
- Sabtu, 13 November 2021 | 19:52 WIB
Infografis The Sun (Screenshot © Twitter / @TheSun_NI)
Infografis The Sun (Screenshot © Twitter / @TheSun_NI)

KLIKANGGARAN-- Surat kabar Inggris bikin heboh terkait diaktifkannya kembali unit artileri AS era Perang Dingin di Jerman.

Unit artileri AS itu dipersenjatai dengan rudal hipersonik 'Dark Eagle' yang mampu menjangkau Moskow hanya dalam beberapa menit.

AS sebenarnya mengaktifkan kembali Komando Artileri ke-56 pada sebuah upacara di Jerman awal pekan ini. Unit artileri AS tersebut telah tidak aktif sejak tahun 1991.

Aktifnya unit arteleri AS itu disensasikan oleh surat kabar Inffris. The Sun mengumumkan bahwa Dark Eagle telah mendarat' pada hari Rabu.

Baca Juga: Naas Betul! Sudah Kehilangan Kaki, Pria Ini Harus Bayar Rp89 Juta dan Penjara Pula

Awalnya surat kabar itu melaporkan bahwa rudal AS yang baru dapat "menghancurkan Rusia" hanya dalam 6 menit, tak lama merevisinya menjadi 21 menit dan 30 detik.

Namun, tulisan kecil di artikel The Sun, serta surat kabar Inggris lainnya, mencatat bahwa komando tersebut mungkin memiliki kemampuan rudal hipersonik ketika teknologi ini “sepenuhnya dikembangkan dan dikerahkan”, sekitar tahun 2023, merujuk pada Pentagon.

Hanya sehari sebelum upacara AC ke-56, Pentagon mengumumkan bahwa "peralatan darat hipersonik prototipe" pertama telah dikirim ke unit artileri Amerika Serikat.

Baca Juga: Dugaan Korupsi di Kabupaten Lebak, Empat Pegawai ATR BPN Lebak dan Seorang Lurah Diamankan Polisi

Sebuah batalion Korps 1 Angkatan Darat AS yang berlokasi di Pangkalan Gabungan Lewis-McChord di negara bagian Washington menerima truk, trailer, empat peluncur erector, dan komponen lain dari Senjata Hipersonik Jarak Jauh (LRHW), tetapi belum ada rudal.

Nama Dark Eagle berasal dari Rob Strider, pejabat yang bertanggung jawab atas kantor proyek hipersonik tentara.

Rudal itu sendiri sedang dikembangkan oleh Dynetics yang berbasis di Alabama, yang dikenal dengan Mother of All Bombs (MOAB), drone GREMLIN, beberapa mesin roket dan layanan TI.

Baca Juga: Anda Sering Buka Aplikasi Dating atau Cari Jodoh, Hati-hati, Anda bisa Jadi Korban Kejahatan Telepon Seks

Integrator sistem senjata utama adalah Lockheed Martin, perusahaan di balik proyek jet tempur F-35 yang kontroversial.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X