Ta berasal dari kata ‘Taarikul Ma’aashi’ yang berarti orang yang meninggalkan kemaksiatan. Dengan ilmunya Santri pun diharapkan bisa memiliki perisai bagi dirinya untuk selalu bisa meninggalkan kemaksiatan di dalam kehidupan sehari-hari. Ilmunya menjadi pengikat untuk berbuat maksiat, lebih jauh melindungi dirinya dari perbuatan jahat.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Penyerangan Bus Official Arema oleh Sekelompok Suporter
Ra berasal dari kata ‘Ridhollohi’ yang berarti Keridaan Allah. Santri semestinya memiliki rasa ikhlas yang tinggi. Maka dari keikhlasan adalah melakukan segala kebaikan atas dasar hanya berharap rida Allah SWT, bukan karena hal lain selain rida Allah.
Iya berasal dari kata ‘Yaqiin’ yang berarti Keyakinan. Makna yaqiin di sini seolah menjadi kunci bagi para Santri bahwa kalau para Santri sudah bisa menjadi pelopor dalam kebaikan, sukses menjadi penerus Ulama dalam menebarkan kebaikan, terhindar dari perbuatan tercela dan memiliki rasa ikhlas yang tinggi maka keyakinan dalam hati akan segala sesuatu sudah pasti dijamin oleh Allah, maka kesantrian para Santri sudah berada pada titik kesempuarnaan.
Selamat Hari Santri Nasional (HSN) 2021, tetap semangat jihad dalam kebaikan.*
Artikel Terkait
Sambut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Vaksinasi Santri dan Pesantren Menjadi Komitmen Pemerintah
1.000 Santri Pondok Pesantren Apik Kaliwungu Divaksin Dosis 1
Presiden Joko Widodo Berkunjung ke Aceh dan Sumatera Utara, Tinjau Vaksinasi bagi Pelajar dan Santri
Siapkan 9000 Dosis, BIN Jateng Gelar Vaksinasi untuk Pelajar dan Santri di Banyumas
Santri Tutup Telinga Atas Suara Musik, Stigmatisasi yang Salah Sasaran
Logo Hari Santri 2021 Diresmikan, Ini Filosofinya
KGM Sampoerna Agro Apresiasi Kemajuan Santri Ponpes Hidayatul Qur'an
Santri Siaga Jiwa Raga, Tema Hari Santri Nasional 2021, Meresapi Resolusi Jihad Hadratusyekh, Keren!