Dikatakan Susi Mardiyanto, bibit yang diberikan merupakan bibit lokal yang sudah terstandarisasi dan bersertifikat. Artinya bibit kelapa tersebut telah terstandarisasi keseragaman, daya tumbuh dan standarisasi terhadap keunggulan-keunggulannya.
"Bila ditanam sesuai dengan juknisnya, pada umur 3,8 bulan sudah berbunga. Bibit kelapa ini sangat cocok untuk mendukung produksi gula kelapa bubuk atau Kristal,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Sudi Mardiyanto juga mengajak agar usaha-usaha yang melibatkan banyak petani dikoorporasikan sehingga menfaatnya bisa diterima juga oleh petani.
“Koorporasi yang dimaksud adalah menjadikan koperasi sebagai salah satu sarana hilirisasi produk pertanian,” katanya.
Baca Juga: Jelang Pembukaan PON XX Papua: Venue Tempat Pertandingan di Tinjau Kapolri dan Menpora
Melalui kegiatan korporasi, diharapkan nantinya produk-produk pertanian tidak dijual langsung sebagai bahan mentah tetapi melalui proses pengolahan seperti yang dilakukan oleh KUB Sentra Agro Lestari ini. Dengan demikian nilai tambah menjadi tinggi dan kesejahteraan petani juga lebih tinggi.
Usai ramah tamah, juga dilakukan penyerahan bantuan laptop kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kemangkon, bantuan bibit Manggis untuk KUB Sentral Agro Lestari dan bantuan pongkor dari KUB Central Agro Lestari kepada anggota.**
Artikel Terkait
Harga Cabai di Brebes Anjlok, Petani Rugi Besar. Bupati Kerahkan ASN Borong Cabai dari Petani
Ketika Petani Porang di Banyumas Hanya Sekedar Latah. Tidak Tahu Memilih Bibit Banyak yang Merugi
Tengah Dikerjakan, Pembangunan Bendungan Sadawarna Diharapkan Tingkatkan Intensitas Tanam Petani
Terharu, Ini Catatan Kebahagiaan dari Seorang Anak Petani Bisa Menjadi Mahasiswa Terbaik dan Cumlaude
Panen Raya Kedelai di Banyumas, Wabup Minta Petani Seriusi Tanam Kedelai