KLIKANGGARAN.COM - Krisis air bersih dialami warga Pedukuhan Margajaya, Desa Tonggara, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal. Persoalan air bersih di daerah tersebut kian parah, jika memasuki musim kemarau.
Menurut salah satu warga Sugiarti (35), krisis air bersih sudah berlangsung puluhan tahun. Sebagian besar warga tidak memiliki sumur karena sulitnya sumber air tanah.
Sehari-harinya warga hanya mengandalkan debit air dari saluran irigasi waduk Cacaban. Kini, sudah satu bulan lebih debit air saluran irigasi Cacaban menurun karena curah hujan yang mulai berkurang.
"Dari saya lahir disini tidak ada sumur. Paling dari air Cacaban kalau pas mengalir," ujar Sugiarti, Sabtu (18/9/2021).
Baca Juga: Soal Alex Noerdin, Pigai: Seandainya Jokowi Korupsi, Apakah Ada yang Membela?
Ketua RT 21/RW 08 Pedukuhan Margajaya, Rasmo (50) menjelaskan di sempat akan didirikan Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di daerahnya tahun 2018 lalu.
Namun proyek itu gagal karena kesulitan mendapatkan sumber air setelah dilakukan pengeboran air tanah hingga ratusan meter.
"Pernah sempat ada pamsimas tapi gagal karena tidak ada sumber air setelah dibor," kata Rasmo.
Baca Juga: Menerka Pemilu Bupati Kabupaten Bekasi: Politik Kekuasaan Tingkat Lokal
Artikel Terkait
Peduli Terhadap Lingkungan, Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS Laksanakan Kerja Bakti Di Lokasi Wisata Air Terjun Walesi
Rehabilitasi Drainase Air Satan Diduga Dikerjakan Asal-Asalan
Sejumlah Desa di Banyumas Segera Teraliri Air Bersih. Pemerintah Bangun Pengeboran Sumur Dalam
Pemanfaatan Sumber Air Baku oleh PT AM Giri Menang (Perseroda) Belum Seluruhnya Memiliki Izin