“Jumlah kasus baru relatif stabil dalam satu bulan terakhir. Tren penurunan terjadi di tiga kawasan WHO di dalam satu minggu terakhir, yaitu Afrika, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur, sebaliknya tren kenaikan terjadi di kawasan Amerika,” ungkap Retno.
Menlu pun bersyukur karena Indonesia termasuk salah satu negara yang terus mengalami tren penurunan.
“Di dalam beberapa hari terakhir, positivity rate nasional berhasil turun di bawah angka lima persen yang merupakan ambang batas WHO. Pada saat bulan Juli yang lalu, saat kita mengalami kasus yang sangat banyak sekali, positivity rate nasional kita melampaui 31 persen,” ujarnya.
Seperti yang disampaikan Menlu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengungkapkan bahwa pada beberapa negara dengan tingkat vaksinasi tinggi, terjadi terputusnya hubungan atau decoupling antara kenaikan kasus dengan tingkat kematian akibat COVID-19.
“Artinya, meskipun terjadi lonjakan kasus namun tidak diikuti dengan kenaikan rawat inap dan juga kematian. Ini membuktikan bahwa vaksin bekerja, vaccine works,” ujarnya.
Retno kembali mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung program vaksinasi nasional yang digulirkan pemerintah. Mesin diplomasi Indonesia, juga akan terus bergerak dengan kecepatan penuh untuk memenuhi kebutuhan vaksin nasional dan menyuarakan akses yang adil terhadap vaksin untuk semua negara.
“Dukungan semua rakyat Indonesia dengan melakukan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan sangat diperlukan. Ayo vaksinasi dan kita jalankan protokol kesehatan,” pungkas Menlu.
Artikel Terkait
Naik KLR Wajib PerluTunjukkan Sertifikat Vaksin. Surat Perjalanan mulai Sabtu Tidak Berlaku
Satu Dosis vaksin Covid 96,6 Persen Efektif dalam Mencegah Kematian, Efektif 97,5 setelah Dua Dosis
Vaksin Bantuan untuk Indonesia kembali Datang. Kali ini 358.700 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Perancis
500 Ribu Dosis Vaksin Janssen Bantuan Pemerintah Belanda Tiba di Indonesia.