Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Tiga

photo author
- Sabtu, 11 September 2021 | 16:47 WIB
Kopi Sore dan Timbunan Cinta (Dok.klikanggaran.com/Dodi)
Kopi Sore dan Timbunan Cinta (Dok.klikanggaran.com/Dodi)

“Udahlah, Gading, demen banget cari masalah, ya.”

“Bukan cari masalah.”

“Tadi udah kita bahas. Kita udah sepakat. Udah selesai, udahlah.”

Baca Juga: Pandemi dan Korupsi, Dua Wabah Besar yang Sangat Berbahaya

“Biasanya kita bisa menghabiskan masing-masing dua tiga cangkir kopi dengan banyak cerita, tapi hari ini kamu hanya mengeluarkan beberapa kalimat.”

“Maaf, ya.”
Gading meraih tangan Ratih dan menggenggamnya lembut. Aliran hangat mengalir deras, Ratih segera menaik tangan, membuatnya sibuk dengan mengecilkan volume radio mobil. Gading masih menatap Ratih.

“Ini hanya sementara, Gading. Aku perlu membiasakan diri bahwa sekarang kita hanya bersahabat.”

“Bukan marah?”

Baca Juga: Pengen Kopi Gula Aren yang Bikin Ketagihan? Boleh Coba Resep Sederhana Ini

“Ayolah. Kamu bilang kita sahabat, tapi kamu nggak tahu gimana marahku.”

“Oke, oke kalau gitu. Aku harus benar-benar lega artinya.”

“Tolonglah pahami, diamku bukan karena marah.”

“Jangan lama-lama, ya. Aku nggak tahan dengan diam kamu itu.”

Ratih mengangguk.

“Aku pengen Ratihku yang dulu, yang ceria.”

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Cerpen: Lelaki di Balik Layar 1

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X