“Messenger RNA adalah molekul yang sangat rapuh, artinya dapat dihancurkan dengan sangat mudah,” jelas Linial. “Jika Anda meletakkan mRNA di atas meja, misalnya, dalam satu menit tidak akan ada mRNA yang tersisa. Ini berbeda dengan DNA, yang stabil seperti yang Anda dapatkan.”
Dia mengatakan bahwa kerapuhan ini berlaku untuk mRNA makhluk hidup apa pun, apakah itu milik tanaman, bakteri, virus, atau manusia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada vaksin Moderna dan Pfizer untuk digunakan di Indonesia. Kedua vaksin Covid-19 ini, Moderna dan Pfizer, merupakan vaksin berbasis messenger RNA (mRNA). Dibandingkan vaksin tradisional yang berisi virus yang dilemahkan, vaksin mRNA diketahui memiliki tingkat efikasi yang tinggi.
Artikel Terkait
Australia Setujui Nama Vaksin AstraZeneca COVID Diubah menjadi Vaxzevria
Studi Israel Menunjukkan Kekebalan Alami 13x Lebih Efektif Dibandingkan Vaksin dalam Melawan Delta
Ada Apa dengan Vaksin Moderna, Kok, Jepang Menyetopnya?
Jepang Menangguhkan Vaksin Moderna Covid setelah Satu Juta Dosis Lagi Ditemukan Terkontaminasi
Benarkah Ma'ruf Amin Sebut Penolak Vaksin Masuk Neraka? Simak!