KLIKANGGARAN -- Aljazair mengalami kebakaran hutan dengan dampak yang sangat parah. Kebakaran hutan di Aljazair telah menewaskan sedikitnya 38 orang, puluhan lainnya terluka dan ratusan orang dievakuasi dari rumah mereka sejak Rabu.
Kebakaran hutan yang terjadi di Aljazair itu tidak terlepas dari terjadinya gelombang panas musim panas di negara-negara Mediterania sebagai dampak dari krisis iklim.
Tercatat di Aljazair setidaknya terjadi 39 kebakaran di 14 provinsi, dengan provinsi El Tarf yang paling parah terkena dampak dan di mana kebakaran terakhir telah meninggalkan korban paling banyak.
Petugas pemadam kebakaran hutan, didukung oleh helikopter, masih berusaha untuk menahan beberapa kobaran api yang parah pada Kamis pagi.
Baca Juga: Penyelundupan 225 Kilogram Emas Senilai Rp 177,8 M Digagalkan Layanan Bea Cukai Rusia
"Ini sangat tragis. Tapi, sayangnya, ini adalah tahun kedua kita menyaksikan kebakaran hutan sebesar ini," kata Abdelmadjid Bouguedra, seorang dosen di Universitas Oran 2, kepada Middle East Eye.
Pada tahun 2021, kebakaran berkobar di timur laut Aljazair, menewaskan sekitar 90 orang, termasuk 33 tentara yang dikerahkan sebagai petugas pemadam kebakaran, yang mengakibatkan kemarahan yang meluas di negara itu.
Kebakaran tahun lalu mengakibatkan lebih dari 100.000 hektar hutan terbakar di negara di mana hanya satu persen lahannya yang tertutup hutan.
"Bagian utara, timur Aljazair memiliki lebih banyak hutan dan lebih hijau, itulah sebabnya lebih berisiko," kata Bouguedra. "Beberapa orang agak marah karena negara tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk bencana seperti itu setelah apa yang terjadi tahun lalu."
Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Menteri Keuangan Hitung Besarnya Subsidi BBM dalam APBN. Apa Maknanya?
Kecepatan dan intensitas kebakaran telah membuat pemerintah tidak siap menghadapi tantangan tersebut.
"Orang-orang di sini kaget karena tragedi ini," kata Bouguedra seraya menambahkan bahwa "beberapa keluarga telah tewas dalam kebakaran ini. Seorang pria dengan istri dan anak-anaknya meninggal dalam kebakaran ini."
Sementara pemerintah berusaha untuk mengatasi kebakaran, warga di seluruh negeri telah berusaha untuk mendukung mereka yang terkena dampak, kata Bouguedra.
"Ada solidaritas besar di antara orang-orang dalam menghadapi tragedi ini. Orang-orang bepergian dari berbagai bagian negara untuk menjadi sukarelawan dan membantu orang-orang di daerah yang terkena bencana."