KLIKANGGARAN -- Israel Defense Forces (IDF) telah bersiap untuk "minggu perang" setelah kemarin mulai menyerang sasaran di Gaza.
IDF juga menagaskan bahwa tidak ada pembicaraan damai saat ini.
IDF mencatat bahwa lebih dari 160 roket telah ditembakkan ke Israel dari Gaza sejak Jumat sore.
Sistem pertahanan rudal Iron Dome menghancurkan 95% roket di udara, kata Brigadir Jenderal Ran Kochav, juru bicara pasukan pertahanan, dilansir Russia Today.
Baca Juga: Inilah Curhatan Roy Suryo Sebelum Ditahan di Polda Metro Jaya Jakarta
Misi, 'Operasi Breaking Dawn', diluncurkan sebagai tanggapan terhadap "ancaman serangan terhadap warga sipil Israel yang ditimbulkan oleh organisasi teroris Jihad Islam," menurut IDF.
Kochav mengatakan militer Israel menyerang 40 sasaran, termasuk “lima landasan peluncuran roket dan enam toko atau lokasi produksi roket,” menambahkan bahwa komandan senior Jihad Islam Palestina (PIJ) Tayseer al-Jabari termasuk di antara para operasi yang tewas.
“Negara Israel sedang bekerja untuk membela warganya dan bahwa kami akan beroperasi dengan tegas dan dengan presisi setinggi mungkin melawan operasi teror dan infrastruktur,” cuit Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Brigade Al-Quds, sayap militer kelompok Jihad Islam Palestina, mengatakan pihaknya menembakkan 60 roket ke kota-kota Israel “sebagai tanggapan atas pemboman Israel di Gaza,” seperti dikutip oleh Al Jazeera.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pada hari Sabtu bahwa 12 warga sipil, termasuk seorang gadis berusia lima tahun, tewas oleh serangan Israel dan 84 orang terluka.
Satu orang terluka oleh pecahan peluru dari roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan, menurut Times of Israel.
Ketegangan meningkat setelah PIJ mengancam akan melakukan pembalasan setelah Israel menangkap pemimpin kelompok itu di Tepi Barat, Bassem Saadi, pada Senin.