KLIKANGGARAN -- Peluru yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina menewaskan seorang gadis sedang duduk di tepi tanggul di depan rumahnya di Donetsk.
Gadis berusia 10 tahun itu terkoyak oleh pecahan peluru, kata keluarga yang berduka itu, lanisr Russia Today dengan mengutip kantor berita Ruptly RT.
Kakek gadis itu mengisahkan tewasnya cucu kesayangannya kepada para wartawan. "Cucu perempuan saya telah diledakkan menjadi tiga bagian. Lihat di sana, ada darah di mana-mana."
Si Kakek menunjuk ke gerbang logam yang mengarah ke halaman rumahnya.
Di sana tampak genangan darah masih menutupi jalan di tempat gadis itu terkena pecahan cangkang.
"Dia tidak berhasil pulang," tambah kakek gadis itu sambil menunjuk ke sepatu gadis itu, yang tergeletak di tanah dekat gerbang rumahnya. Jenazah gadis itu sudah dibawa ke kamar mayat.
"Dia dan seorang anak laki-laki ... mereka hanya berjalan-jalan," kata ibu gadis itu. "Dia berusaha lari pulang..." dia memulai, sebelum menangis.
Baca Juga: NASA Kehilangan Kontak dengan Probe CAPSTONE Bulan
Tetangga keluarga itu mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mendengar ledakan keras dan bergegas ke jalan hanya untuk menemukan "kaki seorang gadis tergeletak di dekat sebidang kebun dan satu lagi di sini, di gerbang."
Pasukan Ukraina menembaki berbagai bagian ibu kota Republik Rakyat Donetsk (DPR) pada hari Selasa, walikota kota itu, Aleksey Kuzmin, mengatakan dalam sebuah posting Telegram.
Beberapa orang menerima luka pecahan peluru, kata Kuzmin, saat dia mengkonfirmasi kematian gadis itu juga. Identitas anak belum diumumkan.
Baca Juga: Kronologi dan Alasan Arawinda Dihujat Warganet dan Trending di Twitter, Faktanya Bikin Melongo!
Menurut walikota, tentara Ukraina telah menggunakan peluru kaliber 155mm. Kaliber ini umum dalam sistem artileri NATO, sedangkan artileri Rusia dan Ukraina biasanya memiliki kaliber 152mm.