peristiwa-internasional

Inggris Akan Meminta Toko Aplikasi, Medsos, dan Layanan Internet Memblokir RT dan Sputnik

Rabu, 4 Mei 2022 | 21:11 WIB
Ilustrasi (Pixabay/memyselfaneye)

KLIKANGGARAN-- Inggris memaksa media sosial, penyedia layanan internet, dan toko aplikasi untuk memblokir konten dari outlet media Rusia yang disponsori negara – RT dan kantor berita Sputnik.

“Sudah terlalu lama RT dan Sputnik mengaduk-aduk omong kosong berbahaya yang didandani sebagai berita serius untuk membenarkan invasi Putin ke Ukraina,” kata Menteri Teknologi dan Ekonomi Digital Inggris, Chris Philp, Rabu, dikutip RT.com.

“Gerai-gerai ini (RT dan Sputnik) telah diluncurkan dari gelombang udara di Inggris dan kami telah melarang siapa pun untuk berbisnis dengan mereka. Sekarang kami telah memutuskan untuk menghentikan situs web, akun media sosial, dan aplikasi mereka untuk lebih menghentikan penyebaran kebohongan mereka," kata Philp.

Pada bulan Maret, regulator media Inggris, Ofcom, mencabut izin penyiaran RT. UE memutuskan untuk melarang RT menyiarkan bulan yang sama.

Baca Juga: Laporan RAND: Tak Satu Pun Sekutu AS di Pasifik Bersedia Dijadikan Pangkalan Rudal

Wakil Pemimpin Redaksi RT Anna Belkina mengatakan pada saat itu bahwa Ofcom mencabut lisensi karena “alasan politik murni yang terkait langsung dengan situasi di Ukraina.”

Dia mengatakan bahwa regulator "secara keliru menilai RT tidak 'layak dan pantas' dan dengan melakukan itu merampok akses publik Inggris ke informasi."

Inggris juga memasukkan daftar hitam Perusahaan Penyiaran Televisi dan Radio Negara Seluruh Rusia (VGTRK), yang mengoperasikan saluran TV Russia-1 dan Russia-24, antara lain.

Baca Juga: Sebanyak 20 Persen Kapal Kontainer Terjebak Kemacetan di Berbagai Pelabuhan Utama Dunia

Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) pemerintah Inggris menuduh penyiar memainkan "peran kunci dalam membenarkan agresi Putin terhadap Ukraina."

Sanksi juga dikenakan pada InfoRos dan situs berita SouthFront. FCDO menuduh mereka menyebarkan “disinformasi yang tidak stabil.”

DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris di RT.com dengan judul "UK intensifies crackdown against Russian media".

Tags

Terkini