KLIKANGGARAN -- Dikabarkan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim diusir dari ruang rapat Komisi VII DPR, setelah terlibat perdebatan panas dengan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Bambang Haryadi.
Diketahui Silmy Karim menghadiri rapat yang diadakan pada Senin, 14 Februari 2022 tentang rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI.
Ketika rapat berjalan, Silmy Karim kemudian konflik dengan Bambang Haryadi.
Saat itu Silmy Karim dimintai penjelasan soal impor baja, progres pembangunan smelter, dan proyek Blast Furnace yang mangkrak.
Baca Juga: Honor Killing: Pria Iran Memenggal Kepala Istrinya dan Memamerkannya di Jalan-Jalan
Kemudian setelah Silmy Karim melakukan pemaparan, Bambang Haryadi kemudian mengomentari pabrik baja Blast Furnace yang mangkrak tersebut.
"Pabrik Blast Furnace dihentikan tapi satu sisi ingin memperkuat produksi dalam negeri, ini jangan maling teriak maling gitulah. Jangan kita ikut bermain pura-pura nggak ikut bermain," kata Bambang Haryadi kepada Silmy Karim dikutip Klikanggaran.com dari akun Youtube komisi VII DPR RI Channel.
Terang saja Silmy Karim yang tidak terima dengan pernyataan 'maling teriak maling' itu dengan mempertanyakan kembali maksud pimpinan rapat tersebut.
“Maksudnya maling gimana pak?” tanya Silmy Karim.
Baca Juga: Arab Saudi Tampak Rayakan Hari Valentine walau Tidak Disebutkan Nama Perayaannya, Simak Faktanya!
“Anda ingin memperkuat, tapi di satu sisi Anda ingin hentikan, jadi mana semangat untuk memperkuat?” tanya Bambang kembali.
“Kalau dengan cara-cara begini, kasus baja yang ada di Polda Metro, sampai sekarang kita akan minta kejelasannya, itu salah satu anggota Anda,” tutur Bambang.
"Di sini saya sebagai Dirut Krakatau Steel, bukan Ketua IISIA,” tegas Silmy Karim.
Tidak terima omongannya dipotong begitu saja, Bambang Haryadi menegur Silmy agar menghormati persidangan.