KLIKANGGARAN - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang tahun ini jatuh pada hari Rabu, 10 November 2021, Google Doodle menampilkan gambar ilustrasi Pahlawan Nasional Ismail Marzuki.
Ismail Marzuki adalah seorang komponis besar tanah air yang sudah tidak asing lagi namanya bagi semua orang yang berada di NKRI.
Banyak sekali karya yang sudah dihasilkan oleh Ismail Marzuki, sehingga namanya ditetapkan menjadi salah satu pahlawan nasional. Bahkan, pada hari ini di tahun 1968, pemerintah Indonesia menghormati warisan mendiang dengan mengabadikan namanya. Sekarang, namanya menjadi Pusat Kesenian Jakarta-Taman Ismail Marzuki (TIM).
Namun begitu, tidak semua orang mengetahui sejarah dari nama Ismail Marzuki yang sebenarnya, sehingga sampai menjadi legenda di negeri ini.
Baca Juga: Gubernur Anies Baswedan Dipanggil Ahok! Apa Pasal?
Dikutip dari Wikipedia, Ismail Marzuki lahir dan besar di Jakarta dari keluarga Betawi. Nama sebenarnya adalah Ismail. Sedangkan ayahnya bernama Marzuki, sehingga nama lengkapnya menjadi Ismail bin Marzuki.
Kebanyakan orang memanggil nama lengkapnya Ismail Marzuki. Bahkan di lingkungan teman-temannya kerap dipanggil Mail, Maing, atau Bang Maing.
Ia dilahirkan di Kampung Kwitang. Tepatnya di Kecamatan Senen, wilayah Jakarta Pusat, pada tanggal 11 Mei 1914.
Tiga bulan setelah Ismail dilahirkan, ibunya meninggal dunia. Sebelumnya Ismail Marzuki juga telah kehilangan dua orang kakaknya bernama Yusuf dan Yakup yang telah mendahului saat dilahirkan.
Baca Juga: Pesan Presiden Jokowi di Hari Pahlawan 2021, Bangsa ini semakin Kokoh Bagaikan Karang
Kemudian ia tinggal bersama ayah dan seorang kakaknya yang masih hidup bernama Hamidah, yang umurnya lebih tua 12 tahun dari Ismail.
Masih dikutip dari Wikipedia, Ismail Marzuki memulai debutnya di bidang musik pada usia 17 tahun. Untuk pertama kalinya ia berhasil mengarang lagu "O Sarinah” pada tahun 1931.
Ismail mempunyai ketertarikan yang mendalam pada bidang seni. Tahun 1936, Ismail memasuki perkumpulan orkes musik Lief Java sebagai pemain gitar, saxophone, dan harmonium pompa.
Pada tahun 1940, Ismail Marzuki menikah dengan Eulis Zuraidah, seorang primadona dari klub musik yang ada di Bandung di mana Ismail Marzuki juga tergabung di dalamnya. Pasangan ini kemudian mengadopsi seorang anak bernama Rachmi, yang sebenarnya masih keponakan Eulis.