KLIKANGGARAN-- Pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, telah menimbulkan kontroversi. Bahkan, sempat menjadi trending di Twitter.
Banyak yang menilai bahwa pernyataan Menteri Agama mengabaikan eksistensi agama atau organisasi keagamaan lainnya. Padahal di Indonesia terdapat berbagai agama lain dan juga organisasi keagamaan Islam lainnya yang sama-sama memiliki sejarah dan kontribusi terhadap negara ini, misalnya, Muhammadiyah.
Merespons pernyataan Menteri Agama RI (Menag RI), Gus Yaqut, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menyampaikan beberpa hal.
Baca Juga: Kejagung Tetapkan Tiga Tersangka Korupsi PDPDE Sumsel Terjerat TPPU, Alex Noerdin!
Menurut Sekum Muhammadiyah, Menteri Agama semestinya berlaku adil kepada semua umat beragama dan organisasi keagamaan.
Sekum Muhammadiyah juga mengatakan bahwa dirinya tidak tahu apa maksud dan tujuan Menteri Agama menyampaikan pernyataan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah khusus dari negara untuk Nahdlatul Ulama (NU), bukan untuk umat Islam secara umum
"Mestinya Menteri Agama berlaku adil kepada semua umat beragama dan organisasi keagamaan," ujar Sekum Muhammadiyah, dikutip Kompas.com dalam artikel "Tanggapan Muhammadiyah soal Menag Sebut Kemenag Hadiah untuk NU".
Baca Juga: Tak Ada Lawan, Prabowo Adalah Capres Pilihan Anak Milenial dan Gen Z, Mengalahkan Anies Baswedan!
Selain itu, Abdul Mu'ti juga menyoroti sejarah Kemenag yang diceritakan Yaqut dalam kesempatan itu.
Berdasarkan apa yang diketahuinya, sejarah kemenag yang diceritakan Gus Yaqut tersebut bertentangan dengan sejarah yang selama ini diketahuinya.
"Setahu saya sejarah Kementerian Agama berbeda dengan yang disampaikan oleh Menteri Agama," lanjut Abdul.**
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada siapa pun yang akan tertarik membacanya, terima kasih.