peristiwa-daerah

Wow, Dari Jembatan Kaca ini Dapat Saksikan Indahnya Kawasan Perbukitan Bromo, Bakal Jadi Wisata Andalan Jatim

Selasa, 19 Oktober 2021 | 13:07 WIB
Seruni Point di bawah Bukit Kingkong, Probolinggo Jawa Timur. (Instagram/@serunipoint)

 

KLIKANGGARAN -- Pembangunan jembatan kaca kini menjadi trend tersendiri di sejumlah obyek wisata. Jembatan kaca bisa menjadi daya tarik wisatawan. Seperti juga yang akan dibangun di kawasan wisata Probolinggo, Jawa Timur.

Menurut Joko Purnomo,perekayasa madya mewakili Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PUPR telah menyelesaikan permasalahan-permasalahan untuk pembangunan jembatan kaca di Seruni Point Bromo Tengger Semeru di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.

Joko menjelaskan, dalam pembangunan jembatan kaca tersebut terdapat area-area strategis. Yaitu terminal wisata yang terdiri dari tempat parkir, bangunan multi fungsi, amphitheater dan gate jembatan kaca.

Baca Juga: Media Internasional Soroti Azan di Jakarta, Yang Kagak-kagak Aja tuh Media

Di lokasi tersebut juga terdapat shuttle area terdiri dari finish point yaitu cafe dan area penjemputan manjakan para pengunjung jembatan kaca sembari menikmati pemandangan perbukitan dan Gunung Bromo.


Jembatan Kaca Seruni Point ini didesain tipe jembatan suspended-cable dengan panjang bentang 120 meter dan kedalaman jurang kurang lebih 80 meter, ukuran lantai memiliki lebar 1,8 meter dan 3 meter.

Untuk fondasinya dari tiang bor dan sumuran, material yang digunakan adalah kaca dengan pengaman berlapis SGP.

Struktur kaca pengaman berlapis (laminated glass) terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer).

Baca Juga: Analisis Denmark Open: Jojo Ditantang Pemain India, Anthony Berhadapan Pemain Perancis

Dalam pengujian lantai kaca terhadap beban rencana 3 mm dengan tegangan 12 MPa belum terdapat kerusakan pada kaca.

Uji hancur kaca 1st break mencapai 6.29 ton defleksi 20.8 mm (bagian pertama). Untuk bagian kaca kedua berkemampuan 3.98 ton defleksi 35.9 mm.

Dari hasil uji kaca menjadi serpihan tetapi tidak lepas dari interlayernya, setelah kedua lapisan kaca pecah, lapisan interlayer SGP masih mampu menahan beban.

" Tahap pengerjaannya dalam kurun waktu 11 bulan dengan dua anggaran yakni anggaran tahun 2021 dan anggaran tahun 2022," ujar Joko Purnomo, seperti dikutip Antara , Senin (18/10/2021).

Halaman:

Tags

Terkini