KLIKANGGARAN-Pada pagi hari itu udara nampak terasa lembab dan sangat sejuk. Sesekali terlihat tetesan air masih jatuh di dedaunan pohon mangga di pekarangan rumah warga.
Ruas jalan pun terlihat basah. Maklum ya guys, pada malam harinya hujan dengan intensitas lebat mengguyur Desa Betung Selatan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan. Riuh dan bising bunyi knalpot pada kendaraan pun terlihat lalu lalang melintas di jalan raya.
Ibu Diana (40) terlihat sibuk menghidupkan kayu bakar di depan rumahnya. Terlihat beberapa jenis ikan telah selesai dibersihkan dan sudah siap untuk dipanaskan di atas api. Ibu Diana adalah salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Betung Selatan. Adapun bidang usahanya yakni, menjual Ikan Sagarurung.
Nah.., pasti penasaran ya guys apa itu Ikan Sagarurung?
Ikan Sagarurung sendiri merupakan kuliner khas dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Bahkan, produksi Ikan Sagarurung terus digalakkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten PALI dimana banyak para pelaku UMKM perajin Ikan Sagarurung di daerah ini diberdayakan dengan cara diberi bantuan alat untuk memasak Ikan Sagarurung loh..!
Adapun cara memasak Ikan Sagarurung yakni, dengan cara dipanaskan di atas bara api dengan jarak sekitar 1 meter. Nah, yang membedakannya dengan Ikan Asap lain selain pada bumbu yang dioleskan, memasak Ikan Sagarurung ini sisik ikannya tidak dibersihkan ya guys! begitu juga dengan isi perut ikan hanya dibuang empedu dan kotoran ikan saja. Duh, unik bukan teman-teman?
Menurut Ibu Diana ada beberapa jenis Ikan Sagarurung yang ia produksi setiap harinya seperti, Ikan Sagarurung jenis Patin, Toman, dan Ikan Nila.
"Untuk harganya bervariasi tergantung besar dan kecil ukuran ikannya. Seperti Ikan Sagarurung jenis Patin ukuran sedang saya jual Rp10 ribu rupiah," ujar Ibu Diana saat ditemui Klikanggaran.com, Kamis, 9 Maret 2023.
Menurut Ibu Diana dalam 1 hari ia memasak Ikan Sagarurung sekitar 3-5 Kg. Ikan Sagarurung tersebut selain ia jajahkan di depan rumahnya, juga ia jual secara keliling pada rumah-rumah warga.
"Alhamdulillah setiap hari habis terus. Kuncinya, sebelum makan siang atau pukul 12.00 wib Siang, Ikan Sagarurung sudah matang dan siap untuk diedarkan," beber Ibu Diana santai seraya menghapus keringat yang ada di keningnya.
Dari penjualan Ikan Sagarurung, ibu Diana mengaku mampu menopang ekonomi keluarga dan membantu sang suami yang bekerja sebagai buruh harian lepas guna menghidupkan 4 orang anaknya yang masih sekolah.
Ibu Diana berharap kedepannya Ikan Sagarurung yang ia produksi bisa dijual pada pangsa pasar yang jauh lebih besar dan luas.
"Kalau sekarang kita tidak sanggup memproduksi Ikan Sagarurung dalam jumlah banyak apalagi sampai puluhan Kg. Khawatirnya tidak habis, karena kan selain hanya warga desa yang beli, di sini juga banyak para perajin Ikan Sagarurung," tutur Ibu Diana.
Duh, mendengar curhatan ibu Diana penulis tak terasa jika jarum jam telah menunjukkan Pukul 09.00 Wib. Ibu Diana nampak semakin sibuk memasak Ikan Sagarurung. Sambil nyelam minum air, sambil kerja sambil cerita, begitulah kira-kira pribahasanya teman-teman Yach..!
Artikel Terkait
Manuver Ridho Warning Untuk Herman Deru, Pengamat Ungkap Alasan Gerbong Yahya Mulai Bangun Komunikasi Politik
Dekatkan Polisi ke Masyarakat, Kapolres PALI Sambangi Kantor Kades Talang Bulang
Program GSMP, Walikota Lubuk Linggau Dukung Herman Deru jadi Bapak Pangan Nasional
Analisis PUTIN, Selain Kuat di Zona Musi, Heri Amalindo Bisa Jadi Penantang Terkuat Herman Deru
Kembangkan Dunia Pendidikan di PALI, Bupati Heri Amalindo Hibahkan 10 Heaktar Lahan ke Universitas UMP