UPDATE Longsor Cilacap: 12 Korban Masih Hilang, Relokasi Disiapkan dan Huntara Bisa Ditempati Hingga Dua Tahun

photo author
- Minggu, 16 November 2025 | 09:35 WIB
Proses evakuasi korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ((jatengprov.go.id))
Proses evakuasi korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ((jatengprov.go.id))

(KLIKANGGARAN) – Upaya pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih berlangsung oleh tim SAR gabungan. Evakuasi dilakukan sejak bencana terjadi pada Kamis malam, 13 November 2025.

Direktur Operasional Basarnas, Laksamana Pertama Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa hingga Sabtu sore, 15 November 2025, delapan penyintas berhasil ditemukan pada hari tersebut.

Laksamana Pertama Yudhi Bramantyo menjelaskan, “Sehingga, sampai dengan hari ketiga dari 23 yang kita nyatakan dalam pencarian, telah berhasil kita evakuasi sejumlah 11 orang, sehingga kita masih punya beban 12 lagi.”

Baca Juga: UPDATE Kasus Dugaan Bullying Siswa SMP Tangsel: Polisi Selidiki Penyakit Korban hingga Periksa Empat Saksi

Relokasi Disiapkan untuk Warga Terdampak

Selain evakuasi korban hilang, proses untuk memindahkan warga terdampak dari lokasi bencana juga mulai dijalankan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menjelaskan bahwa relokasi dilakukan melalui kolaborasi antara BNPB dan pemerintah daerah.

Menurut Bergas, “Korban-korban nanti akan direlokasi, untuk Pemda menyiapkan lahannya, BNPB menyiapkan huntaranya atau hunian sementara.”

Baca Juga: Fakta Terkini Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72: Dipindah Kamar Rawat, Polisi Tunggu Waktu Pemeriksaan


Ia menambahkan, “Jadi, hunian sementara itu nanti bisa dipakai tinggal kurang lebih selama 2 tahun, kemudian di tahun pertama, pihak Pemkab Cilacap bisa mengajukan ke BNPB huntap atau hunian tetap.”

Bergas juga memastikan bahwa hunian yang disiapkan layak dan manusiawi.
“Huniannya besar dan sangat-sangat manusiawi,” tuturnya.

Modifikasi Cuaca untuk Maksimalkan Pencarian

Mulai Minggu, 16 November 2025, operasi modifikasi cuaca digelar guna membantu tim SAR bekerja lebih optimal. Pesawat yang digunakan berangkat dari Halim Perdanakusuma menuju Bandung sebelum operasi dilakukan.

Baca Juga: Partai Final Tunggal Putri Kumamoto Masters 2025, Gregoria Tantang Intanon: Mampukah Jorji Rebut Gelar Bergengsi?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X