Bergas mengatakan, “Diharapkan modifikasi cuaca sudah dimulai, makanya saya tadi berani menyampaikan kita bisa bekerja maksimal mulai pagi hari pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.”
Target pencarian seluruh korban diharapkan dapat tercapai pada hari tersebut.
Pencarian Terkendala Cuaca dan Kondisi Tanah
BPBD Jawa Tengah bersama berbagai instansi melakukan pencarian setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB, terutama ketika cuaca turun hujan. Kondisi tanah yang labil membuat petugas harus ekstra hati-hati.
Bergas menjelaskan, “Kondisi di lapangan terutama daerah yang terdampak, itu kan tanah longsoran. Tentunya memang harus hati-hati dalam penanganan.”
Ia menambahkan, “Perubahan cuaca tentu akan ada bahaya. Maka biasanya itu dihentikan dulu. Tanahnya juga jadi lembek. Situasinya di lapangan begitu.”
Pesan Presiden Prabowo untuk BNPB
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memantau langsung perkembangan penanganan bencana ini.
Menurut Budi, “Presiden Prabowo Subianto menyampaikan turut berduka dan memberi perhatian yang besar pada bencana ini. Beliau memerintahkan BNPB untuk bergerak ke lapangan dan membantu menyelesaikan penanganan longsor di Majenang hingga masa tanggap darurat selesai.”
Fasilitas pendukung seperti pos kebencanaan, dapur umum, hingga layanan kesehatan juga telah dibangun dan disiapkan di sekitar lokasi terdampak untuk membantu warga maupun tim SAR.**
Artikel Terkait
Banjir-Longsor Sukabumi Terdampak Luas: 1.873 Warga Cisolok Mengungsi, BPBD Sebut Salah Satu yang Terbesar di 2025
Tragedi Longsor Trenggalek: Suami Istri dan Dua Anak Tewas, Satu Anggota Keluarga Selamat dari Timbunan Tanah
Longsor di Trenggalek Tewaskan 4 Warga, BNPB Imbau Waspadai Hujan Lebat dan Longsor Susulan
Longsor Maut di Cilacap Telan 16 Rumah, 2 Warga Tewas dan 21 Hilang: Operasi SAR Terus Dikebut di Dua Dusun
BNPB Ungkap 47 Korban Longsor Cilacap, 3 Tewas dan 21 Hilang; Pencarian Dikebut di Masa Golden Time