Kasus serupa sebelumnya sempat menjadi pembahasan publik pada Agustus 2025 lalu.
Baca Juga: Saksikan Pemasangan Bronjong di Desa Patila, Warga Desa Apresiasi Anggota DPRD Jasrum
Dugaan Lama yang Mencuat Lagi
Kala itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, merespons isu nampan MBG yang diduga mengandung minyak babi.
Ia menegaskan tidak ada temuan terkait tuduhan tersebut, namun membuka opsi pengujian laboratorium.
“Sejauh ini kita tidak menemukan. Tetapi kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita riset, bisa diuji di BPOM,” ujar Hasan di Jakarta, pada 26 Agustus 2025 lalu.
Hasan juga mengimbau masyarakat untuk tetap mengedepankan verifikasi sebelum menyebarkan isu sensitif.
“Itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu-isu sensitif. Pemerintah memastikan keamanan dan keselamatan para penerima MBG,” tegasnya.
Laporan Investigasi dari China
Pada bulan yang sama, Indonesia Business Post merilis laporan lapangan dari Chaoshan, Guangdong, China, yang menyebut 30–40 pabrik memproduksi ompreng dan nampan untuk pasar global, termasuk Indonesia.
Investigasi itu memunculkan dugaan pemalsuan label negara asal serta logo SNI, ditambah penggunaan stainless tipe 201 dengan kandungan mangan tinggi yang dinilai berisiko pada makanan asam.
Laporan tersebut bahkan menyinggung dugaan penggunaan minyak babi dalam proses pelapisan bahan.
Kini, dugaan beredarnya nampan palsu kembali menjadi fokus masyarakat, terutama terkait keaslian label SNI dan keamanan produk.
Artikel Terkait
Masih tentang Kisruh MBG: Kursi Pelatih Timnas Kosong, Bung Binder Kritik Era Patrick Kluivert yang Dinilai Acak-acakan
Lagi Soal Keracunan MBG, 695 Siswa di Gunungkidul Terdampak Usai Santap Menu Sekolah, Bupati Soroti Kebersihan dan Jam Masak Dapur SPPG
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf Usai Pukul Kepala SPPG Saat Sidak Dapur MBG di Sagoe, BGN Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Petugas Gizi
Istana Tegaskan Tim Koordinasi MBG Dibentuk untuk Perkuat Kinerja BGN, Mensesneg Jelaskan Tidak Akan Tumpang Tindih Kewenangan