Dugaan Pemalsuan Label SNI Nampan MBG di Jakarta Dibongkar Polisi, Isu Minyak Babi dan Asal Produk Kembali Jadi Sorotan

photo author
- Minggu, 2 November 2025 | 05:43 WIB
Menyoroti kasus penyitaan ruko yang diduga berisi nampan palsu dalam program MBG di Jakarta Utara. ( (Dok. Badan Gizi Nasional))
Menyoroti kasus penyitaan ruko yang diduga berisi nampan palsu dalam program MBG di Jakarta Utara. ( (Dok. Badan Gizi Nasional))

(KLIKANGGARAN) – Isu dugaan pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk nampan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mengundang reaksi publik.

Pada Jumat, 31 Oktober 2025, Polres Metro Jakarta Utara menggelar penggeledahan di sebuah ruko di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Utara, Ipda Maryati Jonggi, menjelaskan bahwa langkah itu dilakukan untuk memverifikasi dugaan peredaran produk dengan label SNI palsu.

Selain itu, Maryati mengatakan tindakan pemeriksaan berawal dari laporan warga terkait kemungkinan pelanggaran distribusi produk MBG.

Baca Juga: Gerakan Ormas Siap Dampingi Hukum Onadio Leonardo, Sorotan Publik Mengarah pada Barang Bukti hingga Jejak Candaan soal Ganja

“Kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Sat Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, pada hari Jumat, 31 Oktober 2025,” ujar Maryati kepada awak media di Jakarta Utara, pada Sabtu, 1 November 2025.

Polisi Telusuri Dugaan Label Bermasalah

Maryati menambahkan bahwa aparat tengah menelusuri dugaan penggunaan label SNI serta logo halal yang tidak sesuai ketentuan.

Menurutnya, polisi juga sedang mengidentifikasi sumber distribusi dan kemungkinan pelanggaran proses produksi.

Baca Juga: Deddy Corbuzier, Habib Ja’far, dan Denny Sumargo Kompak Buka Suara Setelah Onadio Leonardo di Tangkap Polisi Karena Narkoba, Begini Katanya!!

“Kegiatan ini menindaklanjuti laporan informasi dari masyarakat terkait dugaan perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu dan logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan. Saat ini masih kami dalami lebih lanjut,” kata Maryati.

Indikasi lain yang kini disorot adalah potensi penggantian label asal produk.

“Untuk dugaan adanya penggantian label dari ‘Made in China’ menjadi ‘Made in Indonesia’, saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,” tambahnya.

Maryati menegaskan bahwa belum ada pihak yang diamankan, lantaran proses masih pada tahap pengumpulan bukti dan pemeriksaan awal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X