Dalam amanat yang sama, Prabowo menekankan pentingnya kepemimpinan yang berintegritas dan profesional di tubuh TNI. Menurutnya, pemimpin sejati harus menjadi teladan bagi bawahannya.
“Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus kepemimpinan Ing Ngarso Sung Tulodo, harus memberi contoh di depan,” kata Prabowo.
“Tidak ada tempat bagi pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tidak profesional, yang tidak mengerti tugasnya.”
Presiden juga menugaskan Panglima TNI serta para kepala staf untuk menilai kepemimpinan berdasarkan prestasi dan pengabdian, bukan senioritas, agar TNI selalu dipimpin oleh sosok terbaik.
Selain itu, Prabowo menekankan perlunya pembaruan organisasi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan keamanan siber, demi menjaga keunggulan pertahanan Indonesia di masa depan.
“Saya perintahkan kepada Panglima TNI dan kepala staf untuk kaji terus perkembangan teknologi dan sains. Bila perlu, organisasi yang usang diganti dengan organisasi yang tepat untuk kepentingan bangsa Indonesia,” ucapnya.
“Ikuti perkembangan teknologi siber, teknologi kecerdasan, sekarang ini artificial intelligence, ikuti jangan ketinggalan.”
Dengan semangat tersebut, Prabowo menutup amanatnya dengan pesan agar seluruh prajurit dan keluarga besar TNI terus menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa dan kehormatan negara.**
Artikel Terkait
Prabowo di Munas PKS: Sentil Koruptor Lihai, Tegaskan Perang Melawan Perampokan Sistemik hingga Klaim Selamatkan Rp300 T untuk MBG
Jelang Gelaran Balap MotoGP di Mandalika, Prabowo Sambut Marc Márquez di Istana: Sport Tourism Mandalika Cetak Rp4,8 Triliun
Prabowo Targetkan 3 Juta Rumah: Perumahan Layak Jadi Hak Rakyat dan Motor Pertumbuhan Ekonomi
Makna Strategis Amanat Prabowo di HUT ke-80 TNI: Dari Kedaulatan Alam, AI, hingga Regenerasi Pemimpin Berbasis Prestasi