Menkeu Purbaya dan Menteri ESDM Bahlil Saling Tanggapi soal Data Harga LPG 3 Kg: Beda Cara Baca hingga Sindiran Butuh Penyesuaian

photo author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 22:08 WIB
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa tanggapi pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat disebut salah baca data. ((Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden))
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa tanggapi pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat disebut salah baca data. ((Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden))

(KLIKANGGARAN) – Perbedaan data mengenai harga gas LPG 3 kilogram (Kg) kembali menjadi polemik di tingkat menteri.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saling memberi pernyataan berbeda.

Awalnya, dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada 30 September 2025, Purbaya menyebut harga asli LPG 3 Kg mencapai Rp42.750 per tabung dengan subsidi Rp30.000, sehingga masyarakat hanya membayar Rp12.750. Data ini kemudian dipersoalkan oleh Bahlil.

Baca Juga: Bulog Ungkap Langkah Atasi 1.200 Ton Beras SPHP di Maluku Utara yang Nyaris Rusak Usai Sidak Komisi IV DPR RI

Purbaya: Data dari Staf
Purbaya menjelaskan bahwa perhitungan yang ia sampaikan bersumber dari stafnya. Ia tidak menutup kemungkinan ada perbedaan tafsir, namun tetap yakin nilai akhirnya tidak jauh berbeda.

“Saya sedang pelajari. Kita pelajari lagi. Mungkin Pak Bahlil betul, tapi kita lihat lagi seperti apa, yang jelas saya dapat angka dari hitungan staf saya,” ujar Menkeu Purbaya di sela kunjungannya ke Kudus, Jawa Tengah pada Jumat, 3 Oktober 2025.

“Nanti kita lihat di mana salah pengertiannya, tapi harusnya sih pada akhirnya angkanya sama, uangnya segitu aja kan,” imbuhnya.

Baca Juga: Tim SAR Pakai Excavator Breaker untuk Evakuasi Ponpes Al Khoziny, 10 Korban Meninggal dan 55 Masih Tertimbun

Menurutnya, perbedaan tersebut bisa saja terjadi akibat cara membaca data yang tidak sama.

“Saya salah data? Mungkin cara ngeliat datanya beda, kan hitung-hitungan kan kadang-kadang kalau dari praktik sama dari akuntan kadang-kadang beda cara nulisnya, tapi saya yakin pada akhirnya besarannya sama juga,” terangnya.

Purbaya juga berkelakar, jika salah hitung bisa menambah anggaran, maka ia lebih memilih sering salah hitung.

Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi dan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Emil Absen, Kluivert Tetap Optimis

Bahlil: Ada Salah Baca Data
Di sisi lain, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menilai Purbaya keliru membaca data saat rapat kerja DPR.

“Itu mungkin Menkeunya salah baca data itu. Biasalah kalau, ya mungkin butuh penyesuaian,” kata Bahlil kepada awak media di kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X