(KLIKANGGARAN) -Hamas menyatakan masih mempelajari proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Meski tekanan internasional meningkat, kelompok Palestina itu belum memberi jawaban final atas rencana 20 poin yang diumumkan Gedung Putih pada awal pekan ini.
Seperti dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan bahwa delegasi Hamas saat ini tengah mengkaji setiap butir usulan Trump.
“Ada beberapa poin yang membutuhkan klarifikasi dan negosiasi lebih lanjut,” kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani pada Selasa (30/9).
Baca Juga: Prabowo Targetkan 3 Juta Rumah: Perumahan Layak Jadi Hak Rakyat dan Motor Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Sheikh Mohammed, Qatar telah menyampaikan kepada Hamas bahwa tujuan utama dari setiap inisiatif adalah menghentikan perang yang telah berlangsung dua tahun dan menelan korban lebih dari 66.000 jiwa di Gaza.
“Hamas bertindak secara bertanggung jawab dan berjanji akan mempelajari rencana itu,” ujarnya, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Hamas sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi menerima atau menolak. Namun, sejumlah analis menilai dilema besar dihadapi kelompok itu.
Rencana Trump menuntut Hamas untuk melucuti senjata, tidak ikut serta dalam pemerintahan Gaza, serta menerima keberadaan pasukan stabilisasi internasional di wilayah tersebut.
Profesor Sultan Barakat dari Hamad Bin Khalifa University mengatakan kepada Al Jazeera bahwa menerima usulan itu sama dengan kehilangan semua posisi tawar.
“Hamas harus menyerahkan semua leverage di awal kepada pihak yang mereka tidak percaya, dan dunia juga tidak percaya. Itu problematis,” katanya.
Sementara itu, serangan Israel ke Gaza terus berlanjut meski proposal gencatan senjata sedang dipertimbangkan.
Artikel Terkait
Trump Umumkan Israel Setujui Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Hamas Diminta Ikut Menyetujui
Israel Tewaskan 82 Warga Gaza dalam 24 Jam, Netanyahu Desak Hamas Menyerah Total
Israel Pertimbangkan Okupasi Permanen Gaza, Trump Fokus Bantuan, PBB dan Hamas Kecam Rencana Netanyahu
UK Akhirnya Akui Negara Palestina 108 Tahun Setelah Deklarasi Balfour, Netanyahu Sebut “Hadiah untuk Hamas”
Rencana Damai atau Penyerahan? Kontroversi Proposal Gaza Trump