Arab Saudi, yang relatif tertutup selama beberapa dekade, dalam beberapa tahun terakhir telah melonggarkan aturan sosial yang ketat, seperti memisahkan laki-laki dan perempuan di tempat umum dan mewajibkan perempuan mengenakan jubah hitam atau abaya.
Genggaman kekuasaan Pangeran Mohammed bin Salman juga disertai dengan perubahan-perubahan yang mencakup pembukaan negara untuk pariwisata non-religius, konser dan mengizinkan perempuan mengemudi, serta tindakan keras terhadap perbedaan pendapat dan saingan politik.
Dalam Visi 2030 tersebut juga mencakup pengembangan industri lokal dan pusat logistik, serta bertujuan untuk menambah ratusan ribu lapangan kerja bagi warga negara Saudi.***
Artikel Terkait
Sekjen PBB, Antonio Guterres: Afrika Tidak Memiliki Kursi Tetap di Dewan Keamanan PBB Adalah Suatu Ketidakadilan
Serikat Buruh Argentina Serukan Pemogokan Massal untuk Protes Reformasi Ekonomi
Mantan Presiden Donald Trump Memenangkan Pemilihan Pendahuluan Partai Republik di New Hampshire
Serangan Rudal Houthi di Yaman Menghantam Kapal Perang Amerika dan Kapal Dagang
Penembakan Pesawat Kargo Rusia oleh Ukraina Mengancam Diplomasi Antara Rusia dan Ukraina
Uni Eropa Bersiap untuk Menerapkan Sanksi Tambahan terhadap Rusia dalam Konflik Ukraina
Jutaan Orang di Inggris Terputus dari Jaringan Energi Akibat Kesulitan Membayar Tagihan
Ekspor Produk Susu Rusia Meningkat 18% pada Tahun 2023