KLIKANGGARAN -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyatakan bahwa fakta bahwa Afrika tidak memiliki kursi tetap di Dewan Keamanan PBB adalah suatu ketidakadilan.
Guterres menegaskan bahwa struktur Dewan Keamanan saat ini terhambat oleh perpecahan geopolitik dan tidak mencerminkan realitas dunia saat ini. Dewan Keamanan terdiri dari 15 anggota, dengan lima di antaranya adalah anggota tetap, yaitu Rusia, Tiongkok, Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, yang memiliki hak veto terhadap resolusi apa pun.
Guterres menyampaikan pernyataannya ini saat berinteraksi dengan wartawan setelah berpidato di KTT Selatan Ketiga, sebuah pertemuan kelompok negara berkembang yang dikenal sebagai G77 plus Tiongkok, yang diadakan di ibu kota Uganda, Kampala.
Ia menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar negara-negara Afrika belum merdeka ketika PBB didirikan, fakta bahwa benua ini tidak memiliki satu pun anggota tetap di Dewan Keamanan adalah "ketidakadilan yang mencolok."
Guterres menyatakan bahwa kelima anggota tetap Dewan Keamanan "mendukung" tuntutan agar Afrika memiliki perwakilan yang layak di dewan tersebut.
"Jadi, untuk pertama kalinya, saya berharap bahwa setidaknya ada reformasi sebagian dalam Dewan Keamanan PBB untuk memperbaiki ketidakadilan yang mencolok ini, dan agar Afrika memiliki setidaknya satu anggota tetap di Dewan Keamanan," ujarnya.
Namun, Guterres menekankan bahwa hal ini tidak dijamin dan tergantung pada negara-negara anggota dan Majelis Umum PBB. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa ada alasan untuk berharap perubahan akan terjadi.
Uni Afrika (AU) yang beranggotakan 55 negara telah lama mencari perwakilan permanen di DK PBB. Pada tahun 2005, blok tersebut membentuk kelompok C-10, yang mandat utamanya adalah untuk menyampaikan, mengadvokasi, dan menggalang dukungan bagi posisi bersama Afrika dalam reformasi Dewan Keamanan.
Ia mencari dua kursi permanen di dewan tetapi saat ini diwakili oleh Aljazair, Mozambik, dan Sierra Leone sebagai anggota tidak tetap.
Tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungannya terhadap seruan agar AU mendapat kursi di DK PBB dan G20, dengan mengatakan hal itu mencerminkan keinginan negara-negara Afrika agar suara mereka didengar dengan kuat.
Pada bulan September, AU secara resmi diterima menjadi anggota kelompok negara-negara ekonomi terkemuka G20 pada pertemuan puncak blok tersebut di New Delhi, India. Afrika Selatan adalah satu-satunya negara Afrika yang menjadi anggota G20.***
Artikel Terkait
Presiden Afrika Selatan Menyalahkan NATO dalam Perang Rusia dan Ukraina
Wakil Menteri Keuangan AS Akan Tekan Negara-Negara Afrika agar Memutus Hubungan Bisnis dengan Rusia
Diadukan ke Pengadilan Internasional dengan Tuduhan Lakukan Genosida di Gaza, Israel Buka Suara, Balik Tuduh Afrika Selatan
Pelatih Ghana dihadang Penggemar Setelah Pertandingan Lawan Cape Verde di Piala Afrika, Inilah Penyebabnya!!
Kata Menteri Kehakiman Afrika Selatan, 'Israel Tidap Punya Landasan Moral di Gaza!'
Mesir Kehilangan Mohamed Salah di Piala Afrika 2024, Inilah Kondisi Cideranya hingga Dirawat ke LIverpoo