pendidikan

Megawati Soroti Minimnya Pemahaman Sejarah Anak Muda, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Fokus Perkuat Pendidikan Nasionalisme

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 19:07 WIB
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti janji perkuat pendidikan nasionalisme sejak usia dini. ((kemendikdasmen.go.id))

(KLIKANGGARAN) – Ketua Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena generasi muda yang kurang memahami sejarah bangsa.

Presiden ke-5 RI itu menilai situasi tersebut menunjukkan perlunya penanaman nilai nasionalisme sejak usia dini.

"Banyak sekali sekarang orang yang tidak mengetahui sejarah Republik Indonesia yang anak-anak muda apalagi," ujar Megawati usai menghadiri pengukuhan 76 anggota Paskibraka di Istana Negara, Jakarta, Sabtu 16 Agustus 2025.

Baca Juga: Viral Wanita Dikawal Polisi Menuju Konser, Warganet Duga Perempuan Simpanan Pejabat dan Pertanyakan Urgensinya

Ia menegaskan pentingnya keberadaan duta Pancasila yang dibentuk melalui pembinaan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Megawati juga menceritakan pengalamannya saat menjadi Paskibraka tahun 1963, yang membuatnya paham betul proses pembentukan semangat kebangsaan.

Menanggapi hal itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menilai pandangan Megawati sejalan dengan prioritas pemerintah.

Baca Juga: Multitalenta, Siswa MA DDI Masamba Ini Jadi Pemenang Ajang Ana’dara Kallolo 2025

"Memang menjadi concern kami terutama di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah bagaimana agar rasa cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia dan maju dengan semangat kita sebagai bangsa Indonesia," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Mu’ti menyampaikan, pemerintah telah menetapkan kegiatan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib.

"Mulai semester ini, pramuka kita jadikan sebagai ekstra kurikulum wajib," tegasnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa metode pembelajaran akan diarahkan pada deep learning yang relevan dengan kehidupan nyata.

Baca Juga: Prabowo Peringatkan Tak Akan Lindungi Jenderal atau Kader Partai yang Terlibat Tambang Ilegal Rp300 Triliun

"Yang kedua adalah bagaimana agar pembelajaran ini sesuai dengan pembelajaran mendalam, deep learning juga lebih kontekstual, lebih berdampak," jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini