Perkuat Karakter Siswa Lewat Bahasa: 60 Pelajar DKV SMK Sasmita Jaya 1 Ikuti PKM “Santun dalam Kata, Unggul dalam Karya”

photo author
- Selasa, 11 November 2025 | 11:18 WIB
Sebanyak 60 siswa DKV SMK Sasmita Jaya 1 belajar pentingnya kesantunan berbahasa sebagai kunci prestasi akademik dan karakter unggul. (Ulfa)
Sebanyak 60 siswa DKV SMK Sasmita Jaya 1 belajar pentingnya kesantunan berbahasa sebagai kunci prestasi akademik dan karakter unggul. (Ulfa)

(KLIKANGGARAN)--Sebanyak 60 siswa kelas XI Desain Komunikasi Visual (DKV) SMK Sasmita Jaya 1 mengikuti kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertema “Peran Kesantunan Berbahasa dalam Meningkatkan Prestasi Akademik dan Non-Akademik”, Senin (10/11/25).

Kegiatan ini berlangsung hangat dan interaktif di aula sekolah, menghadirkan suasana belajar yang penuh antusiasme dan inspirasi.

Acara yang digagas oleh tim dosen dengan Ketua Pelaksana Ulfah Julianti, S.S., M.Pd. ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Sekolah Suprihatin, S.Pd., beserta para wakil kepala sekolah. Dalam sambutannya, Suprihatin mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk pembinaan karakter positif melalui bahasa.

Baca Juga: Jusuf Kalla Ngaku Jadi Korban Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN Sebut Kasus Lama Terungkap karena Pembenahan Sistem Pertanahan

“Kesantunan berbahasa bukan sekadar pilihan kata, tetapi juga cermin kepribadian yang berpengaruh pada keberhasilan belajar dan hubungan sosial siswa,” ujar Suprihatin.

Mengawali kegiatan, Ulfah Julianti, S.S., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan PKM ini bukan hanya berbagi ilmu, tetapi juga membangun karakter.

“Kami berharap siswa memahami bahwa kesantunan bukan sekadar teori, tetapi sikap yang akan membuka jalan menuju prestasi dan kesuksesan di masa depan,” ujarnya.

Materi utama disampaikan dengan gaya komunikatif dan diselingi tanya jawab langsung antara narasumber dan siswa.

Salah satu narasumber, Dr. M. Wildan, S.S., M.A menekankan bahwa kesantunan erat kaitannya dengan cara kita berbahasa. Menurutnya, bahasa yang santun mencerminkan sikap hormat, empati, dan kecerdasan emosional seseorang.

Baca Juga: Komisi Reformasi Polri Bakal Tambah Satu Anggota Perempuan, Jimly Pastikan Usulan Langsung dari Presiden Prabowo

Dalam sesi interaktif, Wildan mengajak siswa untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka menjaga kesantunan saat berkomunikasi dengan orang tua.

Beberapa siswa pun dengan jujur menceritakan kebiasaan berbicara di rumah dan tantangan menjaga tutur kata dalam situasi tertentu. Diskusi ini menumbuhkan kesadaran bahwa kesantunan tidak hanya penting di lingkungan sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Wildan juga menyampaikan analogi menarik untuk memudahkan pemahaman peserta. Ia mengibaratkan kesantunan seperti air yang mengalir melalui pipa.

Baca Juga: Intip Keseruan Perangkat Daerah Camping Wisata di Permandian Air Panas Pincara

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X