KLIKANGGARAN --Mengusung tagline #Belajar Sambil Berdampak, program Kampus Mengajar telah memberikan dampak nyata dalam membantu meningkatkan angka literasi dan numerisasi peserta didik di sekolah.
Kampus Mengajar adalah bagian dari program MBKM yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
Program ini merupakan transformasi dari Program Kampus Mengajar Perintis yang bertujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai langkah persiapan karier.
Saat ini Kampus Mengajar telah menyelesaikan Angkatan ke 6 dan memasuki Angkatan ke 7. Kampus Mengajar Angkatan 6 dilaksanakan sejak 15 Agustus hingga 5 Desember 2023.
Kampus Mengajar merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Sasaran dari program ini adalah lilterasi, numerasi, dan teknologi. Mahasiswa yang mengikuti program ini boleh dari Program Studi manapun. Sebuah pengalaman baru bagi mahasiswa non kependidikan untuk terjun langsung ke sekolah.
Tidak hanya bagi mahasiswa, manfaat Kampus Mengajar juga turut dirasakan sekolah sasaran. Melalui kegiatan Kampus Mengajar, pihak sekolah sepakat bahwa program ini sangat membantu dalam upaya meningkatkan literasi dan numerisasi di sekolah mereka.
Salah satu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pamulang membagikan pengalamannya membersamai mahasiswa selama mengajar di sekolah.
NurulLita Sari ditugaskan sebagai Dosen Pembimbing Lapangan untuk 2 sekolah di daerah Kabupaten Bogor, yaitu SMP Negeri 1 Ciseeng dan SD Negeri 03 Cogreg. Kedua sekolah dengan jenjang pendidikan yang berbeda, tentu memiliki karakter dan program kerja yang berbeda pula.
NurulLita menyampaikan bahwa di tingkat Sekolah Menengah Pertama, program yang dibutuhkan siswa adalah hadirnya sarana literasi.
Artikel Terkait
Pemerhati Anak : Belajar Dari Kasus Rebecca, Remaja Putri Harus Paham dan Tolak Kekerasan Dalam Pacaran
Mau Belajar Bahasa Inggris Gratis? Ayo ke Permandian Air Panas Pincara Masamba
Belajar Sejarah Islam Tana Luwu, 40 Mahasiswa IAIN Palopo Kunjungi Kompleks Makam Datuk Pattimang