Baca Juga: Zelensky 'Terkejut' dengan Kegagalan Israel memberikan Iron Dome kepada Ukraina
Alhasil kemudian, aktifitas Guru Amin dibatasi Belanda, dimana beliau hanya diperbolehkan keluar rumah hanya untuk mengajar di madrasahnya di Pesantren Unwanul Huda.
Guru Amin tidak diperkenankan ke tempat lain, hinga kemudian belanda angkat kaki setelah penyerahan kedaulatan 1950.
Setelah belanda angkat kaki, Guru Amin berkhikmad di organisasi Nahdlatul Ulama dan Partai Masyumi.
Guru Amin adalah orang yang berhasil mengorganisir keberadaan penghulu agama di Jakarta, bekasi, tangerang dan karawang atas perintah menteri agama, KH. Masykur.
Setelah berhasil menyelesaikan tugas itu, Guru Amin ditunjuk sebagai kepala para penghulu atau KUA kawasan tersebut.
Guru Amin wafat pada 31 Agustus 1965 dan kemudian dimakamkan di komplek pesantrennya.
Semula, ia akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, karena ia termasuk veteran perang kemerdekaan.
Namun, akhirnya diputuskan agar hal itu tidak dilakukan, karena kelak murid-muridnya akan sulit jika ingin berziarah ke makam Guru Amin.
DISCLAIMER: Artikel ini merupakan tulisan Humaedi, Dosen Sejarah Universitas Negeri Jakarta dan telah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Sejarah ke 4 Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Padang.