K.H. Noer Ali, Ulama Betawi Pejuang Kemerdekaan: Belajar Agama di Makkah

- Minggu, 25 September 2022 | 14:53 WIB
K.H. Noer Ali (Instagram/@senimannu)
K.H. Noer Ali (Instagram/@senimannu)

KLIKANGGARAN -- Sesuai dengan pesan gurunya, K.H. Noer Ali kemudian melanjutkan belajar agama kepada Syeikh Ali al-Maliki di Makkah. Syeikh Ali al-Maliki adalah Syeikh yang mengajarkan berbagai macam cabang ilmu agama Islam, tapi ajarannya lebih dititikberatkan pada Hadits.

Selain dengan Syeikh Ali al-Maliki, K.H. Noer Ali pun menggali ilmu agama dari syeikh lain, terutama Syeikh Umar Hamdan, Syeikh Ahmad Fatoni, Syeikh Ibnul Arabi, Syeikh Muhammad Amin al-Quthbi, Syeikh Achyadi, Syeikh Abdul Zalil dan Syeikh Umar at-Turki.

Kepada Syeikh Umar Hamdan yang berusia sekitar 70 tahun, K.H. Noer Ali belajar Kutubussittah. Syeikh Ahmad Fatoni adalah Syeikh yang berasal dari Patani (Muangthai), berumur sekitar 40 tahun, yang memberikan pelajaran Fiqih dengan kitab Iqna sebagai acuannya.

Baca Juga: Inilah Profil Muhammad Rafli, Stiker Arema FC yang direkrut Timnas Indonesia

Melalui Syeikh Muhammad Amin al-Quthbi yang berusia 45 tahun, KH.Noer Ali belajar ilmu Nahwu, Qawafi (Sastra), dan Badi’ (Mengarang).

Selain itu Syeikh Quthbi pun mengajarkan ilmu Tauhid dan Mantiq (ilmu logika yang mengandung Falsafah Yunani) dengan kitab Asmuni sebagai acuannya.

Sedangkan dari Syeikh Abdul Zalil diperoleh ilmu politik, Syeikh Umar at-Turki dan Syeikh Ibnul Arabi, diperoleh ilmu Hadits dan Ulumul Qur’an.

Berada jauh dengan tanah air tidak membuat KH.Noer Ali lupa dengan bangsanya.

Baca Juga: Permintaan Maaf Gandhi yang Disomasi Es Teh karena Sebuah Cuitan Berisi Celaan di Twitter

Melalui wesel dari orangtua dan surat kabar yang terbit di Saudi Arabia dan Hindia Belanda, K.H. Noer Ali mengetahui situasi dan kondisi dunia dan tanah airnya.

Adanya sarana organisasi seperti Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Persatuan Talabah Indonesia (Pertindo), dan Perhimpunan Pelajar Indonesia-Malaya (Perindom), telah menggerakkan hati K.H. Noer Ali untuk turut andil didalamnya.

Pada beberapa kesempatan ia sempat berdialog dengan beberapa pelajar asal jepang, diantaranya adalah Muhammad Abdul Muniam Inada.

Betapapun pentingnya organisasi, K.H. Noer Ali menyadari bahwa menuntut harus ilmu itu lebih diutamakan.

Baca Juga: K.H. Noer Ali, Ulama Betawi Pejuang Kemerdekaan: Guru-Guru Mengajinya

Halaman:

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Merevitalisasi Petilasan Keraton Pajang

Senin, 16 Januari 2023 | 20:19 WIB
X